Kamis, 25 Oktober 2018

laporan praktikum fruit leater teknologi pengolahan pangan


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
FRUIT LEATHER MANGGA


DOSEN PENGAMPU :
Ir.INDRIYANI. MP

ASISTEN DOSEN :
BAYU ARDIANSYAH
MUHAMMAD MUBARAK

OLEH :
BELLA SHANIA
J1A116030
THP R002
KELOMPOK 3/SIFT 2

JURASAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
20018

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Buah-buahan merupakan komoditi yang mudah rusak dan sering kali  jumlah nya sangat melimpah terutama saat musim panen raya. Dalam kondisi tersebut buah tersedia secara berlebihan sehingga diperlukan alternatif untuk memanfaatkannya. Salah satu alternatif tersebut ialah menjadikan buah sebagai  produk olahan Pengolahan ini bertujuan selain untuk memperpanjang masa simpan, juga untuk meningkatkan rasa yang lebih enak dan bernilai ekonomis tinggi.
Fruit Leather adalah salah satu makanan kudapan ( snack food ) yang dibuat dari buah-buahan, berbentuk lembaran tipis dengan konsistensi dan rasa yang khas tergantung dari jenis buah yang digunakan. Bahan baku fruit leatherdapat berasal dari berbagai jenis buah-buahan tropis ataupun subtropis dengan kandungan serat yang cukup tinggi seperti pisang,  pepaya, mangga, nenas, jambu biji, apel, nangka, peach dan sebagainya. Bahan yang tak kalah penting dalam pembuatan  fruit leatheradalah gula. Gula merupakan komponen penting yang akan mempengaruhi mutu fruit leather yang akan dihasilkan.
Bagi masyarakat indonesia, selai dengan lembaran dan leder buah dan fruit leather merupakan produk relatif baru sehingga belum banyak diketahui dan dikembangkan oleh industri produk olahan skala besar maupun kecil. Fruit leather dapat dibuat dengan sederhana yaitu dengan menghancurkan daging buah hingga menjadi bubur, dicampur dengan gula, kemudian dikeringkan dengan bantuan sinar matahari atau alat pengering. Sifat-sifat penting yang mempengaruhi mutu dari fruit leather adalah warna , rasa, aroma, dan tekstur.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini untuk mengetahui pembuatan fruit leather mangga dan mengetahui nilai organoleptik pada fruit leather
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Fruit Leather
Fruit Leather Seiring dengan berkembangnya zaman, kesadaran masyakarat akan pola hidup sehat kini semakin besar. Kebutuhan akan konsumsi buah buahan dan sayuran pun juga meningkat. Namun, dengan mobilitas yang tinggi terkadang manusia menginginkan sesuatu yang bernilai gizi tinggi tetapi juga bersifat praktis sehingga dapat dikonsumsi dimana saja dan kapan saja. Saat ini telah banyak dikembangkan olahan buah dan sayuran yang dapat dikonsumsi secara praktis, salah satunya diolah menjadi fruit leather.  Fruit leather adalah suatu bentuk olahan buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis di pasar internasional, dimana produk ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan dari buah yang mudah rusak dan busuk (Puspasari dkk, 2005).
Fruit leather merupakan salah satu produk makanan ringan dari bubur buah (puree) yang dikeringkan dalam oven atau dehidrator. Pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran atau bisa juga menggunakan pemanasan melalui lampu yang memiliki suhu panas 50-60oC. Fruit leather memiliki daya simpan sampai 12 bulan, bila disimpan dalam keadaan baik.  Fruit leather berbentuk lembaran tipis dengan ketebalan 2 – 3 mm, kadar air 10 –15 %, mempunyai konsistensi dan rasa khas sesuai dengan jenis buah-buahan yang digunakan. Fruit leather yang baik mempunyai kandungan air 10-20%, aw kurang dari 0,7, tekstur plastis, dan kenampakan seperti kulit. Bahan baku fruit leather dapat berasal dari berbagai jenis buah-buahan tropis ataupun subtropis dengan kandungan pektin yang cukup tinggi seperti pisang, pepaya, mangga, nenas, jambu biji, apel, nangka, peach dan sebagainya (Nurlaely ,2002).

2.2 Bahan Baku Fruit Leather
2.2.1 Mangga (Mangifera indica L)
Mangga (Mangifera indica L) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang berkeping dua (dikotilen), dengan batang lurus, besar dan kuat serta akar-akar yang jauh masuk kedalam tanah. Susunan buah mangga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kulit, daging dan biji. Komposisi buah mangga terdiri dari kulit buah dengan bobot berkisar antara 11-18%, biji 14-22% serta daging buah yang berkisar antara 60-75% dari berat buah (Apandi, 1984).
Klasifikasi ilmiah buah mangga adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Filum               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Sapindales
Famili               : Anacardiaceae
Genus               : Mangifera
Spesies            : Mangifera indica L
Komponen utama buah mangga terdiri dari air, karbohidrat (dalam bentuk gula) dan vitamin. Komponen lain terdiri dari berbagai macam asam, protein, mineral, zat warna, tannin dan zat-zat volatile (ester) yang memberikan bau harum (khas). Vitamin C pada buah mangga berkisar antara 13 mg sampai 80 mg/100 g tergantung varietas (Apandi, 1984). Mangga banyak mengandung gula serta sedikit asam. Mangga mangandung sejumlah asam galat yang baik bagi saluran pencernaan sangat baik untuk desinfektan tubuh sehingga melindungi tubuh dari serangan infeksi (Rukmana, 1996).

2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Fruitt Leather
2.3.1 Gula
Gula disamping berfungsi untuk mengawetkan juga memiliki fungsi sebagai pemberi tekstur, penampakan, dan flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan dengan salah satu teknik pengawetan lainnya, misalnya dikombinasikan dengan keasaman tinggi, pasteurisasi, penyimpanan suhu rendah, dan lain-lain. Penambahan gula juga berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan meningkatkan kekentalan. Hal ini disebabkan gula akanmengikat air. Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila ditambahkan ke dalam bahan pangan menyebabkan air dalam bahan pangan akan terikat sehingga yang tersedia untuk dipergunakan oleh mikroba atau aw menjadi rendah, hal ini menjadikan produk awet  (Soetanto,1996).
2.3.2 Karagenan
Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut Famili Rhodophyceae seperti Euchema spinosum dan Euchema cottonii, terdiri dari rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler kurang lebih di atas 100.000 kDa serta bersifat hidrokoloid. Karagenan mempunyai sifat fungsional yang sangat baik yang berguna untuk mengontrol kadar air dan berfungsi sebagai sistem yang menstabilkan dalam pangan. Selain itu, karagenan dapat berguna untuk memperbaiki tekstur dan sistem fungsional dalam pati. Karagenan banyak digunakan di industri pangan, salah satu contohnya yaitu untuk membuat gel susu dan untuk penstabil produk seperti pengemulsi susu coklat, lemak dan es krim (Langendorff et al., 2000).
2.3.3 Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang  berbentuk kristal atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara fermentasi dapat menghasilkan berbagai macam senyawa organik diantaranya adalah asam sitrat. Dengan enzim amylase, glukoamilase, atau amiloglukosidase, senyawa karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, dan melalui jalur EMP glukosa akan diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat melalui siklus krebs atau siklus TCA akan diubah menjadi asam sitrat. Kapang (mold) Aspergillus niger adalah kapang yang dapat menghasilkan enzim yang dapat mengubah karbohidrat menjadi asam sitrat. Penggunaan asam sitrat untuk industri misalnya makanan, minuman, dan farmasi (Oktavia, 2010)   .


BAB III
METTODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari jumat 12 Oktober 2018, pada pukul 08.00 sampai dengan selesai bertempat dilaboraturium pengolahan Pangan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jambi Pondok Meja.
3.2 Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah blender, pisau stainless, pengaduk, baskom, dandang/panci, loyang, kertas nasi, gelas ukur, Thermometer, kompor, stopwatch, oven, timbangan, alat tulis dan tisu. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan fruit leather yaitu buah mangga  dan air,  gula pasir, karagenan, asam sitrat.
3.3 Prosedur Kerja
            Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Dipilih buah mangga yang matang, ditrimming atau dicuci dan dikupas buah mangga agar terpisah dari kulit dan dipotong kecil-kecil hingga yang tersisa hanya daging. Kemudian diblanching daging buah mangga 80oc selama 5 menit dan dilakukan penggilingan/blender selama 2 menit, setelah dilakukan penggilingan maka dihasilkan puree buah mangga kemudian ditimbang sebesar 500gr dan dibagi menjadi 4 wadah untuk setiap kelompok. Diblender kembali pure buah mangga selamat 5 menit dengan diberikan penambahan air, gula, asam sitrat dan keragenan dengan perlakuan setiap kelompok yaitu 0%,0,3%,0,6% dan 0,9%. Dipanaskan pure buah mangga dengan suhu 80oc selama waktu 2 menit dan dioven dengan suhu 70oc selama dengan 7 jam. Kemudian dianalisa organoleptik dengan tingkat parameter rasa, aroma, warna, tekstur dan penerimaan kesukaan.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1.Nilai Organoleptik, uji hedonik dan uji plastisitas Fruit Leather Buah Mangga
Perlakuan
Rasa manis
Tekstur
Kecerahan
Aroma
Uji Plastisitas
Uji Hedonik

kontrol
4,52
3,05
3,62
3,24
3,90
3,48
0,3%
3,76
2,95
2,95
3,10
3,10
3,19
0,6%
3,67
3,24
3,05
3,14
2,71
3,48
0,9%
3,76
3,10
2,86
3,10
2,90
3,43

Keterangan :
Uji plastisitas                                       Uji Hedonik
5= Sangat Plastis                                 5= Sangat suka                       
4= Plastis                                             4= Suka
3= Agak Plastis                                   3= Agak suka
2= Tidak plastis                                   2= Tidak suka
1= Sangat tidak plastis                            1= Sangat tidak suka
Aroma                                                 Tekstur
5= Sangat khas mangga                      5= Sangat kenyal                               
4=khas mangga                                   4=kenyal
3= Agak khas mangga                                    3= Agak kenyal
2= Tidak khas mangga                        2=  Tidak kenyal
1= Sangat tidak khas mangga                 1= Sangat tidak Kenyal
Rasa manis                                          Kecerahan
5= Sangat manis                                  5= Sangat cerah                                 
4= Manis                                             4= cerah
3= Agak manis                                    3= Agak cerah
2= Tidak manis                                   2= Tidak Cerah
1= Sangat tidak manis                                            1= Sangat tidak cerah

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan membahas tentang fruit leather. Fruit leather adalah jenis makanan yang berasal dari daging buah yang telah dihancurkan dan dikeringkan. Pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran atau bisa juga menggunakan pemanasan. Fruit leather memiliki daya simpan sampai 12 bulan, bila disimpan dalam keadaan yang baik. Pada praktikum ini dilakukan Persiapan bahan yaitu pemilih buah mangga yang memiliki kematangan optimum. Mangga yang telah dipilih kemudian dicuci dengan air bersih untuk memisahkan kotoran atau kontaminan yang mungkin masih terdapat pada buah mangga. Kemudian jeruk dikupas dari kulitnya lalu dipisahkan biji dari daging buah, lalu dihancurkan dengan menggunakan blender untuk mendapatkan tekstur daging buah yang lembut. Kemudian bubur buah yang telah diperoleh ditimbang sesuai dengan perlakuan masing-masing.
Pada pembuatan fruit leather ini menggunakan bahan tambahan sepeti gula, bubuk karagenan dan  asam sitrat. Penambahan gula dalam produk ini bukan untuk menghasilkan rasa manis saja meskipun rasa ini penting melainkan gula tersebut bersifat menyempurnakan rasa asam dan cita rasa lainnya, kemampuan mengurangi kelembaban relatif dan daya mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan pangan. Kemudian pada penambahan bubuk karagenan dapat digunakan untuk penigkatan flavor, bahan pengental, pembentuk lapisan tipis dan pemantap emulsi. Viskositas akan meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi. Sedangkan pada penambahan asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam dan mencegah kristalisasi gula. Selain itu asam sitrat juga berfungsi katalisator hidrolisa sukrosa ke bentuk gula invert selama penyimpanan serta sebagai penjernih gel yang dihasilkan.
Uji Hedonik
            Uji hedonik adalah uji yang didesain untuk memilih satu produk diantara produk lain secara langsung. Dapat dilihat dari hasil praktikum ini rata-rata yang didapatkan tidak jauh berbeda sehingga dinyatakan tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan setiap panelis memberikan tingkat kesukaan yang keseluruhannya hampir sama. Pada uji ini panelis menyatakan rasa yang suka pada fruit leather buah mangga dengan tingkat keseluruhannya.
Uji Plastisitas
            Uji plastisitas adalah kuat daya tarik yang dihitung berdasarkan gaya yang dibutuhkan untuk merenggangkan fruit leather. Berdasarkan data hasil organoleptik karagenan setiap perlakuan dinyatakan bahwa hasil tersebut dinyatakan berbeda sangat nyata. Pada praktikum ini diketahui berbeda sangat nyata yang diakibatkan karena setiap panelis memiliki panca indra dan cita rasa perbedaan yang masing-masing tak sama.Berdasarkan literatur Desrosier (1988) Semakin besar penambahan konsentrasi maka semakin besar tingkat kuat tarik dari fruit leather buah mangga maka semakin baik.
Rasa Manis
            Rasa merupakan parameter yang penting dalam penerimaan suatu produk makanan. Rasa merupakan kesan yang timbul dari suatu makanan yang dimakan. Pada praktikum ini diketahui pada parameter rasa mengalami perbedaan sangat nyata pada rata-rata control dan perlakuan yang lainnya.  Pada kontrol dan perlakuan lainnya seharusnya tidak mengalami perbedaan yang sangat nyata karena rasa manis yang terdapat pada fruit leather perlakuan yang ditambahkan dengan karagenan tidak mempengaruhi rasa manis yang terdapat pada fruit leather buah mangga. Adanya kesalahan yang didapat pada rasa manis yaitu setiap panelis memiliki penilaian masing-masing.
Aroma
            Aroma adalah parameter sensori yang mempengaruhi penerimaan bahan makanan. Pada praktikum ini diketahui rata-rata pada tingkat aroma yaitu 3,10-3,24 dan dinyatakan pada setiap panelis didapatkan yaitu tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan karena pada penambahan karagenan yang berbeda, asam sitrat tidak mempengaruhi aroma yang didapat pada hasil akhir pada fruit leather buah mangga.
Tekstur
            Pada parameter tekstur ini rata-rata penilaian panelis terhadap tekstur 3.05-3,24 dan diketahui parameter tekstur tidak berbeda nyata. Tekstur pada 0,3% diketahui memiliki nilai yang paling rendah dan memiliki tekstur yang agak keras dan kering sehingga agak sulit untuk dikunyah, dan terdapat perlakuan kontrol memiliki tekstur yang mudah dikunyah dan agak empuk. Sebaiknya semakin tinggi perlakuan maka semakin tinggi pula tingkat tekstur yang didapat.
Kecerahan
            Kecerahan merupakan salah satu atribut yang menentukan kesukaan seseorang terhadap suatu produk. Berdasarkan hasil pengamatan parameter menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata, seharusnya semakin tinggi perlakuan maka semakin baik tingkat kecerahan yang didapat. Kesalahan yang didapat pada tingkat kecerahan ialah panelis yang memiliki masing-masing tingkat kesukaan sehingga setiap panelis memberi nilai yang berbeda.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Kesimpulan pada praktikum ini adalah pembuatan fruit leather memliputi tahap pemilihan buah, pencucian, trimingm blanching, penggilingan, penimbangan dan pasteurisai/pemasakan dan pada uji organoleptik fruit leater mangga yaitu pada pada parameter uji plastisitas yaitu sangat berbeda nyata,uji hedonik yaitu tidak berbeda nyata, pada parameter rasa manis sangat berbeda nyata, aroma tidak berbeda, kecerahan sangat berbeda nyata, dan pada tekstur tidak berbeda nyata terhadap penilaian masing-masing.

5.2 Saran
                Disarankan untuk kerja sama antar praktikan dan asistendosen. Mengikuti arahan dan prosedur yang telah diberi.
DAFTAR PUSTAKA

Apandi, Muchidin, 1984. Teknologi Buah Dan Sayur. Penerbit Alumni, Bandung.

Langendroff et al, 2000, Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada             University       Press.

Nurlaely, 2002. Membuat Aneka fruit leather Kanisius. Yogyakarta

Oktavia, 2010. Hidrokoloid. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. PusatAntar Universitas Pangan dan Gizi. IPB, Bogor.

Puspasari, K., F. Rusli., dan S. Mileiva. 2005. Formulasi Campuran Flower Leather dari Bunga Mawar dengan Ekstrak Rempah-Rempah (Cengkeh dan Kayumanis) Sebagai Pangan Fungsional Kaya Antioksidan. PKPM-2-5-1, Bogor.

Rukmana, R. 1999. Bertanam Buah-buahan di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.

Soetanto R. 1996. Bertanam Buah-buahan di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.


LAMPIRAN I
GAMBAR

IMG-20181019-WA0017.jpg
Gambar 1
Pemisahan kulit dan daging

IMG-20181019-WA0021.jpg
Gambar 2
Blanching

IMG-20181019-WA0008.jpg
Gambar 3
Penimbangan 500gr

IMG-20181019-WA0010.jpg
Gambar 4
Pencampuran as sitrat,karagenan,dan gula

IMG-20181019-WA0016.jpg
Gambar 5
Penggilingan/blender

IMG-20181019-WA0013.jpg
Gambar 6
Pengukuran 1cm

IMG-20181019-WA0019.jpg
Gambar 7
Penuangan fruit leather Setelah diblender kembali

IMG-20181019-WA0020.jpg
Gambar 8
Fruit Leather setelah di oven



LAMPIRAN II
ANOVA
1.      Uji Plastisitas Fruit Leather
Tabel 1. Nilai Uji Plastisitas Fruit Leather
Panelis
Sampel
Total
K1
K2
K3
K4
1
4
3
3
3
13
2
4
3
3
4
14
3
4
2
2
2
10
4
4
3
2
4
13
5
4
3
3
3
13
6
4
3
2
2
11
7
4
3
2
2
11
8
4
4
2
3
13
9
5
4
3
2
14
10
3
3
3
3
12
11
4
3
2
3
12
12
4
3
3
3
13
13
4
3
3
3
13
14
4
3
3
2
12
15
4
3
2
2
11
16
3
2
2
3
10
17
3
3
3
3
12
18
4
4
4
4
16
19
4
4
4
4
16
20
4
4
2
2
12
21
4
2
4
4
14
Total
82
65
57
61
265
Rata-Rata
3.90
3.10
2.71
2.90


ANOVA Uji  Plastisitas Fruit Leather
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
Perlakuan
3
17,27
5,76
16,87
2,71
4,03
Panelis
20
13,24
0,66



Galat
60
20,48
0,34



Jumlah
83
50,99




Keterangan: tn = Sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata


2.      Uji Hedonik Fruit Leather
Tabel 2. Nilai Uji Hedonik Fruit Leather
Panelis
Sampel
Total
K1
K2
K3
K4
1
4
3
3
4
14
2
3
3
4
4
14
3
3
4
4
4
15
4
3
3
3
3
12
5
4
3
3
4
14
6
3
4
3
3
13
7
3
4
4
3
14
8
4
3
5
4
16
9
4
3
3
3
13
10
3
3
4
3
13
11
4
3
3
3
13
12
3
3
4
4
14
13
3
3
4
3
13
14
3
3
4
4
14
15
4
3
3
3
13
16
4
3
3
4
14
17
3
3
3
3
12
18
3
3
3
3
12
19
4
4
3
4
15
20
4
3
3
3
13
21
4
3
4
3
14
Total
73
67
73
72
285
Rata-Rata
3.48
3.19
3.48
3.43


ANOVA Uji  Hedonik Fruit Leather
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
Perlakuan
3
1,18
0,39
1,51
2,71
4,03
Panelis
20
5,29
0,26



Galat
60
15,57
0,26



Jumlah
83
22,04




Keterangan: tn = tidak berbeda nyata
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata


3.      Uji Mutu Hedonik Rasa Fruit Leather
Tabel 3. Nilai Uji Mutu HedonikRasa Fruit Leather
Panelis
Sampel
Total
K1
K2
K3
K4
1
5
5
4
4
18
2
5
5
5
5
20
3
5
5
5
5
20
4
5
3
4
3
15
5
5
3
3
3
14
6
5
4
4
4
17
7
5
3
3
4
15
8
5
3
4
4
16
9
3
3
2
4
12
10
3
3
3
3
12
11
5
5
3
3
16
12
5
3
4
3
15
13
5
5
5
5
20
14
5
2
3
4
14
15
5
3
3
3
14
16
5
4
4
4
17
17
4
4
4
4
16
18
4
4
4
4
16
19
4
4
4
4
16
20
4
4
3
3
14
21
3
4
3
3
13
Total
95
79
77
79
330
Rata-Rata
4.52
3.76
3.67
3.76


ANOVA Rasa Manis
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
Perlakuan
3
10,05
3,35
9,37
2,71
4,03
Panelis
20
28,07
1,40



Galat
60
21,45
0,36



Jumlah
83
59,57




Keterangan: tn = Sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata


4.      Uji Mutu Hedonik Aroma Fruit Leather
Tabel 4. Nilai Uji Mutu Hedonik Aroma Fruit Leather
Panelis
Sampel
Total
K1
K2
K3
K4
1
3
3
3
4
13
2
2
3
2
2
9
3
3
2
2
2
9
4
4
3
3
3
13
5
2
3
3
3
11
6
2
3
3
3
11
7
5
4
4
4
17
8
3
3
3
3
12
9
4
3
2
3
12
10
3
3
3
3
12
11
4
3
3
3
13
12
3
3
3
3
12
13
4
3
3
3
13
14
3
3
3
4
13
15
4
3
4
3
14
16
4
4
4
4
16
17
3
3
3
3
12
18
3
3
4
3
13
19
3
3
4
3
13
20
3
3
4
3
13
21
3
4
3
3
13
Total
68
65
66
65
264
Rata-Rata
3.24
3.10
3.14
3.10


ANOVA Aroma Fruit Leather
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
Perlakuan
3
0,29
0,10
0,43
2,71
4,03
Panelis
20
16,79
0,84



Galat
60
13,21
0,22



Jumlah
83
30,29




Keterangan: tn = tidak berbeda nyata
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata


5. Uji Mutu Hedonik Kecerahan
Tabel 5. Nilai Uji Mutu Hedonik Kecerahan Fruit Leather
Panelis
Sampel
Total
K1
K2
K3
K4
1
4
3
3
3
13
2
4
2
4
2
12
3
4
2
2
2
10
4
4
4
3
3
14
5
4
3
3
3
13
6
4
3
3
3
13
7
5
3
3
3
14
8
4
3
3
3
13
9
3
3
3
3
12
10
4
3
3
4
14
11
3
3
3
3
12
12
3
4
3
3
13
13
3
3
3
3
12
14
3
3
3
3
12
15
4
3
3
3
13
16
3
3
3
2
11
17
3
3
3
3
12
18
3
2
2
2
9
19
3
3
3
4
13
20
4
3
4
3
14
21
4
3
4
2
13
Total
76
62
64
60
262
Rata-Rata
3,62
2,95
3,05
2,86


     ANOVA Kecerahan Fruit Leather
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
Perlakuan
3
7,38
2,46
9,76
2,71
4,03
Panelis
20
8,31
0,42



Galat
60
15,12
0,25



Jumlah
83
30,81




Keterangan: tn = Sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata


6.  Uji Mutu Hedonik Tekstur Fruit Leather
Tabel 4. Nilai Uji Mutu Hedonik Tekstur Fruit Leather
Panelis
Sampel
Total
K1
K2
K3
K4
1
3
3
3
3
12
2
3
3
4
4
14
3
3
5
4
4
16
4
3
3
3
4
13
5
3
3
3
3
12
6
3
3
3
3
12
7
2
3
4
3
12
8
3
3
4
4
14
9
3
3
3
2
11
10
3
3
3
2
11
11
3
2
3
2
10
12
3
2
3
4
12
13
3
3
3
2
11
14
3
2
3
2
10
15
3
2
2
2
9
16
4
2
2
3
11
17
4
3
4
3
14
18
3
4
4
4
15
19
3
4
4
4
15
20
3
2
3
4
12
21
3
4
3
3
13
Total
64
62
68
65
259
Rata-Rata
3.05
2.95
3.24
3.10


ANOVA  Tekstur Fruit Leather
SK
DB
JK
KT
Fhitung
Ftabel
5%
1%
Perlakuan
3
0,89
0,30
0,86
2,71
4,03
Panelis
20
16,67
0,83



Galat
60
20,86
0,35



Jumlah
83
38,42




Keterangan: tn = tidak berbeda nyata
* = berbeda nyata
** = berbeda sangat nyata



Tidak ada komentar:

Posting Komentar