LAPORAN
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN PANGAN
FRUIT
LEATHER MANGGA
DOSEN
PENGAMPU :
Ir.INDRIYANI.
MP
ASISTEN
DOSEN :
BAYU
ARDIANSYAH
MUHAMMAD
MUBARAK
OLEH
:
BELLA
SHANIA
J1A116030
THP
R002
KELOMPOK
3/SIFT 2
JURASAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
20018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Buah-buahan merupakan komoditi yang mudah rusak dan sering
kali jumlah nya sangat melimpah terutama saat musim panen raya. Dalam
kondisi tersebut buah tersedia secara berlebihan sehingga diperlukan alternatif
untuk memanfaatkannya. Salah satu alternatif tersebut ialah menjadikan buah
sebagai produk olahan Pengolahan ini bertujuan selain untuk memperpanjang
masa simpan, juga untuk meningkatkan rasa yang lebih enak dan bernilai ekonomis
tinggi.
Fruit Leather adalah
salah satu makanan kudapan ( snack food ) yang dibuat dari buah-buahan,
berbentuk lembaran tipis dengan konsistensi dan rasa yang khas tergantung dari
jenis buah yang digunakan. Bahan baku fruit leatherdapat berasal dari berbagai
jenis buah-buahan tropis ataupun subtropis dengan kandungan serat yang cukup
tinggi seperti pisang, pepaya, mangga,
nenas, jambu biji, apel, nangka, peach dan sebagainya. Bahan yang tak kalah penting
dalam pembuatan fruit leatheradalah
gula. Gula merupakan komponen penting yang akan mempengaruhi mutu fruit leather
yang akan dihasilkan.
Bagi
masyarakat indonesia, selai dengan lembaran dan leder buah dan fruit leather
merupakan produk relatif baru sehingga belum banyak diketahui dan dikembangkan
oleh industri produk olahan skala besar maupun kecil.
Fruit leather dapat dibuat dengan sederhana yaitu dengan menghancurkan
daging buah hingga menjadi bubur, dicampur dengan gula, kemudian dikeringkan
dengan bantuan sinar matahari atau alat pengering. Sifat-sifat penting yang
mempengaruhi mutu dari fruit leather adalah warna , rasa, aroma, dan tekstur.
1.2
Tujuan
Tujuan praktikum ini untuk mengetahui
pembuatan fruit leather mangga dan mengetahui nilai organoleptik pada fruit
leather
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Fruit
Leather
Fruit
Leather Seiring dengan berkembangnya zaman, kesadaran masyakarat akan pola
hidup sehat kini semakin besar. Kebutuhan akan konsumsi buah buahan dan sayuran
pun juga meningkat. Namun, dengan mobilitas yang tinggi terkadang manusia
menginginkan sesuatu yang bernilai gizi tinggi tetapi juga bersifat praktis
sehingga dapat dikonsumsi dimana saja dan kapan saja. Saat ini telah banyak
dikembangkan olahan buah dan sayuran yang dapat dikonsumsi secara praktis,
salah satunya diolah menjadi fruit
leather. Fruit leather adalah suatu bentuk olahan buah-buahan yang
mempunyai nilai ekonomis di pasar internasional, dimana produk ini bisa menjadi
solusi dalam mengatasi permasalahan dari buah yang mudah rusak dan busuk
(Puspasari dkk, 2005).
Fruit leather merupakan salah
satu produk makanan ringan dari bubur buah (puree) yang dikeringkan
dalam oven atau dehidrator. Pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran atau
bisa juga menggunakan pemanasan melalui lampu yang memiliki suhu panas 50-60oC.
Fruit leather memiliki daya
simpan sampai 12 bulan, bila disimpan dalam keadaan baik. Fruit
leather berbentuk lembaran tipis dengan ketebalan 2 – 3 mm, kadar
air 10 –15 %, mempunyai konsistensi dan rasa khas sesuai dengan jenis
buah-buahan yang digunakan. Fruit
leather yang baik mempunyai kandungan air 10-20%, aw kurang dari
0,7, tekstur plastis, dan kenampakan seperti kulit. Bahan baku fruit leather dapat berasal
dari berbagai jenis buah-buahan tropis ataupun subtropis dengan kandungan
pektin yang cukup tinggi seperti pisang, pepaya, mangga, nenas, jambu biji,
apel, nangka, peach dan sebagainya (Nurlaely ,2002).
2.2
Bahan Baku Fruit Leather
2.2.1
Mangga (Mangifera indica L)
Mangga (Mangifera indica L) merupakan salah satu
jenis buah-buahan yang berkeping dua (dikotilen), dengan batang lurus, besar
dan kuat serta akar-akar yang jauh masuk kedalam tanah. Susunan buah mangga
dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kulit, daging dan biji. Komposisi buah mangga
terdiri dari kulit buah dengan bobot berkisar antara 11-18%, biji 14-22% serta
daging buah yang berkisar antara 60-75% dari berat buah (Apandi, 1984).
Klasifikasi
ilmiah buah mangga adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Filum
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae
Genus
: Mangifera
Spesies
: Mangifera indica L
Komponen utama buah mangga terdiri dari air, karbohidrat
(dalam bentuk gula) dan vitamin. Komponen lain terdiri dari berbagai macam
asam, protein, mineral, zat warna, tannin dan zat-zat volatile (ester) yang
memberikan bau harum (khas). Vitamin C pada buah mangga berkisar antara 13 mg
sampai 80 mg/100 g tergantung varietas (Apandi, 1984). Mangga banyak mengandung
gula serta sedikit asam. Mangga mangandung sejumlah asam galat yang baik bagi
saluran pencernaan sangat baik untuk desinfektan tubuh sehingga melindungi
tubuh dari serangan infeksi (Rukmana, 1996).
2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Fruitt Leather
2.3.1 Gula
Gula disamping berfungsi untuk
mengawetkan juga memiliki fungsi sebagai pemberi tekstur, penampakan, dan
flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan dengan salah satu teknik
pengawetan lainnya, misalnya dikombinasikan dengan keasaman tinggi,
pasteurisasi, penyimpanan suhu rendah, dan lain-lain. Penambahan gula juga
berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan meningkatkan
kekentalan. Hal ini disebabkan gula akanmengikat air. Kadar gula yang tinggi
(minimum 40%) bila ditambahkan ke dalam bahan pangan menyebabkan air dalam
bahan pangan akan terikat sehingga yang tersedia untuk dipergunakan oleh
mikroba atau aw menjadi rendah, hal ini menjadikan produk awet
(Soetanto,1996).
2.3.2 Karagenan
Karagenan
adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut Famili Rhodophyceae seperti
Euchema spinosum dan Euchema cottonii, terdiri dari rantai
poliglikan bersulfat dengan massa molekuler kurang lebih di atas 100.000 kDa
serta bersifat hidrokoloid. Karagenan mempunyai sifat fungsional yang sangat
baik yang berguna untuk mengontrol kadar air dan berfungsi sebagai sistem yang
menstabilkan dalam pangan. Selain itu, karagenan dapat berguna untuk
memperbaiki tekstur dan sistem fungsional dalam pati. Karagenan banyak
digunakan di industri pangan, salah satu contohnya yaitu untuk membuat gel susu
dan untuk penstabil produk seperti pengemulsi susu coklat, lemak dan es krim
(Langendorff et al., 2000).
2.3.3 Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan senyawa intermediet dari asam organik yang
berbentuk kristal atau serbuk. Pemecahan karbohidrat dengan cara
fermentasi dapat menghasilkan berbagai macam senyawa organik diantaranya adalah
asam sitrat. Dengan enzim amylase, glukoamilase, atau
amiloglukosidase, senyawa karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, dan melalui jalur EMP glukosa akan
diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat melalui siklus krebs atau siklus TCA akan diubah menjadi asam sitrat. Kapang (mold) Aspergillus niger adalah kapang yang dapat menghasilkan enzim yang dapat mengubah karbohidrat menjadi asam sitrat.
Penggunaan asam sitrat untuk industri misalnya makanan, minuman, dan farmasi
(Oktavia, 2010) .
BAB III
METTODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari jumat 12 Oktober 2018,
pada pukul 08.00 sampai dengan selesai bertempat dilaboraturium pengolahan
Pangan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jambi Pondok Meja.
3.2
Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah blender,
pisau stainless, pengaduk, baskom, dandang/panci, loyang, kertas nasi, gelas
ukur, Thermometer, kompor, stopwatch, oven, timbangan, alat tulis dan tisu.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan fruit leather yaitu buah
mangga dan air, gula pasir, karagenan, asam sitrat.
3.3 Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam praktikum. Dipilih buah mangga yang matang, ditrimming atau
dicuci dan dikupas buah mangga agar terpisah dari kulit dan dipotong
kecil-kecil hingga yang tersisa hanya daging. Kemudian diblanching daging buah
mangga 80oc selama 5 menit dan dilakukan penggilingan/blender selama
2 menit, setelah dilakukan penggilingan maka dihasilkan puree buah mangga
kemudian ditimbang sebesar 500gr dan dibagi menjadi 4 wadah untuk setiap
kelompok. Diblender kembali pure buah mangga selamat 5 menit dengan diberikan
penambahan air, gula, asam sitrat dan keragenan dengan perlakuan setiap
kelompok yaitu 0%,0,3%,0,6% dan 0,9%. Dipanaskan pure buah mangga dengan suhu
80oc selama waktu 2 menit dan dioven dengan suhu 70oc
selama dengan 7 jam. Kemudian dianalisa organoleptik dengan tingkat parameter
rasa, aroma, warna, tekstur dan penerimaan kesukaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel
1.Nilai Organoleptik, uji hedonik dan uji plastisitas Fruit Leather Buah Mangga
|
Perlakuan
|
Rasa
manis
|
Tekstur
|
Kecerahan
|
Aroma
|
Uji
Plastisitas
|
Uji
Hedonik
|
|
|
kontrol
|
4,52
|
3,05
|
3,62
|
3,24
|
3,90
|
3,48
|
|
|
0,3%
|
3,76
|
2,95
|
2,95
|
3,10
|
3,10
|
3,19
|
|
|
0,6%
|
3,67
|
3,24
|
3,05
|
3,14
|
2,71
|
3,48
|
|
|
0,9%
|
3,76
|
3,10
|
2,86
|
3,10
|
2,90
|
3,43
|
Keterangan :
Uji plastisitas Uji
Hedonik
5=
Sangat Plastis 5= Sangat suka
4=
Plastis 4= Suka
3=
Agak Plastis 3= Agak suka
2=
Tidak plastis 2= Tidak suka
1=
Sangat tidak plastis 1= Sangat tidak suka
Aroma Tekstur
5=
Sangat khas mangga 5= Sangat kenyal
4=khas
mangga 4=kenyal
3=
Agak khas mangga 3= Agak kenyal
2=
Tidak khas mangga 2=
Tidak kenyal
1=
Sangat tidak khas mangga 1= Sangat tidak Kenyal
Rasa manis Kecerahan
5=
Sangat manis 5= Sangat cerah
4=
Manis 4= cerah
3=
Agak manis 3=
Agak cerah
2=
Tidak manis 2= Tidak Cerah
1=
Sangat tidak manis 1=
Sangat tidak cerah
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan membahas tentang fruit leather.
Fruit leather adalah jenis makanan yang berasal dari daging buah yang telah
dihancurkan dan dikeringkan. Pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran atau
bisa juga menggunakan pemanasan. Fruit leather memiliki daya simpan sampai 12
bulan, bila disimpan dalam keadaan yang baik. Pada praktikum ini dilakukan Persiapan
bahan yaitu pemilih buah mangga yang memiliki kematangan optimum. Mangga yang
telah dipilih kemudian dicuci dengan air bersih untuk memisahkan kotoran atau
kontaminan yang mungkin masih terdapat pada buah mangga. Kemudian jeruk dikupas
dari kulitnya lalu dipisahkan biji dari daging buah, lalu dihancurkan dengan
menggunakan blender untuk mendapatkan tekstur daging buah yang lembut. Kemudian
bubur buah yang telah diperoleh ditimbang sesuai dengan perlakuan
masing-masing.
Pada pembuatan fruit leather ini menggunakan bahan tambahan
sepeti gula, bubuk karagenan dan asam sitrat. Penambahan gula dalam
produk ini bukan untuk menghasilkan rasa manis saja meskipun rasa ini penting
melainkan gula tersebut bersifat menyempurnakan rasa asam dan cita rasa
lainnya, kemampuan mengurangi kelembaban relatif dan daya mengikat air adalah
sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan pangan. Kemudian
pada penambahan bubuk karagenan dapat digunakan untuk penigkatan flavor, bahan
pengental, pembentuk lapisan tipis dan pemantap emulsi. Viskositas akan
meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi. Sedangkan pada penambahan
asam sitrat berfungsi sebagai pemberi rasa asam dan mencegah kristalisasi gula.
Selain itu asam sitrat juga berfungsi katalisator hidrolisa sukrosa ke bentuk
gula invert selama penyimpanan serta sebagai penjernih gel yang dihasilkan.
Uji Hedonik
Uji
hedonik adalah uji yang didesain untuk memilih satu produk diantara produk lain
secara langsung. Dapat dilihat dari hasil praktikum ini rata-rata yang
didapatkan tidak jauh berbeda sehingga dinyatakan tidak berbeda nyata. Hal ini
disebabkan setiap panelis memberikan tingkat kesukaan yang keseluruhannya
hampir sama. Pada uji ini panelis menyatakan rasa yang suka pada fruit leather
buah mangga dengan tingkat keseluruhannya.
Uji Plastisitas
Uji
plastisitas adalah kuat daya tarik yang dihitung berdasarkan gaya yang
dibutuhkan untuk merenggangkan fruit leather. Berdasarkan data hasil
organoleptik karagenan setiap perlakuan dinyatakan bahwa hasil tersebut
dinyatakan berbeda sangat nyata. Pada praktikum ini diketahui berbeda sangat
nyata yang diakibatkan karena setiap panelis memiliki panca indra dan cita rasa
perbedaan yang masing-masing tak sama.Berdasarkan literatur Desrosier (1988)
Semakin besar penambahan konsentrasi maka semakin besar tingkat kuat tarik dari
fruit leather buah mangga maka semakin baik.
Rasa
Manis
Rasa
merupakan parameter yang penting dalam penerimaan suatu produk makanan. Rasa
merupakan kesan yang timbul dari suatu makanan yang dimakan. Pada praktikum ini
diketahui pada parameter rasa mengalami perbedaan sangat nyata pada rata-rata control
dan perlakuan yang lainnya. Pada kontrol
dan perlakuan lainnya seharusnya tidak mengalami perbedaan yang sangat nyata
karena rasa manis yang terdapat pada fruit leather perlakuan yang ditambahkan
dengan karagenan tidak mempengaruhi rasa manis yang terdapat pada fruit leather
buah mangga. Adanya kesalahan yang didapat pada rasa manis yaitu setiap panelis
memiliki penilaian masing-masing.
Aroma
Aroma adalah parameter sensori yang
mempengaruhi penerimaan bahan makanan. Pada praktikum ini diketahui rata-rata
pada tingkat aroma yaitu 3,10-3,24 dan dinyatakan pada setiap panelis
didapatkan yaitu tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan karena pada
penambahan karagenan yang berbeda, asam sitrat tidak mempengaruhi aroma yang
didapat pada hasil akhir pada fruit leather buah mangga.
Tekstur
Pada
parameter tekstur ini rata-rata penilaian panelis terhadap tekstur 3.05-3,24
dan diketahui parameter tekstur tidak berbeda nyata. Tekstur pada 0,3%
diketahui memiliki nilai yang paling rendah dan memiliki tekstur yang agak
keras dan kering sehingga agak sulit untuk dikunyah, dan terdapat perlakuan
kontrol memiliki tekstur yang mudah dikunyah dan agak empuk. Sebaiknya semakin
tinggi perlakuan maka semakin tinggi pula tingkat tekstur yang didapat.
Kecerahan
Kecerahan
merupakan salah satu atribut yang menentukan kesukaan seseorang
terhadap suatu produk. Berdasarkan hasil pengamatan parameter menunjukkan
adanya perbedaan yang sangat nyata, seharusnya semakin tinggi perlakuan maka
semakin baik tingkat kecerahan yang didapat. Kesalahan yang didapat pada
tingkat kecerahan ialah panelis yang memiliki masing-masing tingkat kesukaan
sehingga setiap panelis memberi nilai yang berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan
pada praktikum ini adalah pembuatan fruit leather memliputi tahap pemilihan
buah, pencucian, trimingm blanching, penggilingan, penimbangan dan
pasteurisai/pemasakan dan pada uji organoleptik fruit leater mangga yaitu pada
pada parameter uji plastisitas yaitu sangat berbeda nyata,uji hedonik yaitu
tidak berbeda nyata, pada parameter rasa manis sangat berbeda nyata, aroma
tidak berbeda, kecerahan sangat berbeda nyata, dan pada tekstur tidak berbeda
nyata terhadap penilaian masing-masing.
5.2
Saran
Disarankan untuk kerja sama
antar praktikan dan asistendosen. Mengikuti arahan dan prosedur yang telah
diberi.
DAFTAR PUSTAKA
Apandi, Muchidin, 1984. Teknologi
Buah Dan Sayur. Penerbit Alumni, Bandung.
Langendroff
et al, 2000, Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurlaely, 2002. Membuat Aneka
fruit leather Kanisius. Yogyakarta
Oktavia,
2010. Hidrokoloid. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. PusatAntar
Universitas Pangan dan Gizi. IPB, Bogor.
Puspasari, K., F.
Rusli., dan S. Mileiva. 2005. Formulasi Campuran Flower Leather dari Bunga
Mawar dengan Ekstrak Rempah-Rempah (Cengkeh dan Kayumanis) Sebagai Pangan
Fungsional Kaya Antioksidan. PKPM-2-5-1, Bogor.
Rukmana, R. 1999. Bertanam
Buah-buahan di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.
Soetanto R. 1996. Bertanam
Buah-buahan di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.
LAMPIRAN I
GAMBAR
![]()
Gambar 1
Pemisahan kulit dan daging
|
![]()
Gambar 2
Blanching
|
![]()
Gambar 3
Penimbangan 500gr
|
![]()
Gambar 4
Pencampuran as sitrat,karagenan,dan gula
|
![]()
Gambar 5
Penggilingan/blender
|
![]()
Gambar 6
Pengukuran 1cm
|
![]()
Gambar 7
Penuangan fruit leather Setelah diblender kembali
|
![]()
Gambar 8
Fruit Leather setelah di oven
|
|
LAMPIRAN II
ANOVA
1.
Uji
Plastisitas Fruit Leather
Tabel
1. Nilai Uji Plastisitas Fruit Leather
|
Panelis
|
Sampel
|
Total
|
|||
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
||
|
1
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
|
3
|
4
|
2
|
2
|
2
|
10
|
|
4
|
4
|
3
|
2
|
4
|
13
|
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
6
|
4
|
3
|
2
|
2
|
11
|
|
7
|
4
|
3
|
2
|
2
|
11
|
|
8
|
4
|
4
|
2
|
3
|
13
|
|
9
|
5
|
4
|
3
|
2
|
14
|
|
10
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
11
|
4
|
3
|
2
|
3
|
12
|
|
12
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
13
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
14
|
4
|
3
|
3
|
2
|
12
|
|
15
|
4
|
3
|
2
|
2
|
11
|
|
16
|
3
|
2
|
2
|
3
|
10
|
|
17
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
18
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
19
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
20
|
4
|
4
|
2
|
2
|
12
|
|
21
|
4
|
2
|
4
|
4
|
14
|
|
Total
|
82
|
65
|
57
|
61
|
265
|
|
Rata-Rata
|
3.90
|
3.10
|
2.71
|
2.90
|
|
ANOVA Uji Plastisitas Fruit Leather
|
SK
|
DB
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Perlakuan
|
3
|
17,27
|
5,76
|
16,87
|
2,71
|
4,03
|
|
Panelis
|
20
|
13,24
|
0,66
|
|
|
|
|
Galat
|
60
|
20,48
|
0,34
|
|
|
|
|
Jumlah
|
83
|
50,99
|
|
|
|
|
Keterangan:
tn = Sangat berbeda nyata
* = berbeda
nyata
** = berbeda
sangat nyata
2.
Uji Hedonik Fruit Leather
Tabel 2. Nilai Uji Hedonik
Fruit Leather
|
Panelis
|
Sampel
|
Total
|
|||
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
||
|
1
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
14
|
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
5
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
|
6
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
|
7
|
3
|
4
|
4
|
3
|
14
|
|
8
|
4
|
3
|
5
|
4
|
16
|
|
9
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
10
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
|
11
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
12
|
3
|
3
|
4
|
4
|
14
|
|
13
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
|
14
|
3
|
3
|
4
|
4
|
14
|
|
15
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
16
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
|
17
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
18
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
19
|
4
|
4
|
3
|
4
|
15
|
|
20
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
21
|
4
|
3
|
4
|
3
|
14
|
|
Total
|
73
|
67
|
73
|
72
|
285
|
|
Rata-Rata
|
3.48
|
3.19
|
3.48
|
3.43
|
|
ANOVA Uji Hedonik Fruit Leather
|
SK
|
DB
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Perlakuan
|
3
|
1,18
|
0,39
|
1,51
|
2,71
|
4,03
|
|
Panelis
|
20
|
5,29
|
0,26
|
|
|
|
|
Galat
|
60
|
15,57
|
0,26
|
|
|
|
|
Jumlah
|
83
|
22,04
|
|
|
|
|
Keterangan:
tn = tidak berbeda nyata
* = berbeda
nyata
** =
berbeda sangat nyata
3.
Uji Mutu Hedonik Rasa Fruit
Leather
Tabel 3. Nilai Uji Mutu
HedonikRasa Fruit Leather
|
Panelis
|
Sampel
|
Total
|
|||
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
||
|
1
|
5
|
5
|
4
|
4
|
18
|
|
2
|
5
|
5
|
5
|
5
|
20
|
|
3
|
5
|
5
|
5
|
5
|
20
|
|
4
|
5
|
3
|
4
|
3
|
15
|
|
5
|
5
|
3
|
3
|
3
|
14
|
|
6
|
5
|
4
|
4
|
4
|
17
|
|
7
|
5
|
3
|
3
|
4
|
15
|
|
8
|
5
|
3
|
4
|
4
|
16
|
|
9
|
3
|
3
|
2
|
4
|
12
|
|
10
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
11
|
5
|
5
|
3
|
3
|
16
|
|
12
|
5
|
3
|
4
|
3
|
15
|
|
13
|
5
|
5
|
5
|
5
|
20
|
|
14
|
5
|
2
|
3
|
4
|
14
|
|
15
|
5
|
3
|
3
|
3
|
14
|
|
16
|
5
|
4
|
4
|
4
|
17
|
|
17
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
18
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
19
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
20
|
4
|
4
|
3
|
3
|
14
|
|
21
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
|
Total
|
95
|
79
|
77
|
79
|
330
|
|
Rata-Rata
|
4.52
|
3.76
|
3.67
|
3.76
|
|
ANOVA Rasa Manis
|
SK
|
DB
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Perlakuan
|
3
|
10,05
|
3,35
|
9,37
|
2,71
|
4,03
|
|
Panelis
|
20
|
28,07
|
1,40
|
|
|
|
|
Galat
|
60
|
21,45
|
0,36
|
|
|
|
|
Jumlah
|
83
|
59,57
|
|
|
|
|
Keterangan:
tn = Sangat berbeda nyata
* = berbeda
nyata
** =
berbeda sangat nyata
4.
Uji Mutu Hedonik Aroma Fruit
Leather
Tabel 4. Nilai Uji Mutu Hedonik Aroma
Fruit Leather
|
Panelis
|
Sampel
|
Total
|
|||
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
||
|
1
|
3
|
3
|
3
|
4
|
13
|
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
9
|
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
9
|
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
5
|
2
|
3
|
3
|
3
|
11
|
|
6
|
2
|
3
|
3
|
3
|
11
|
|
7
|
5
|
4
|
4
|
4
|
17
|
|
8
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
9
|
4
|
3
|
2
|
3
|
12
|
|
10
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
11
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
12
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
13
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
14
|
3
|
3
|
3
|
4
|
13
|
|
15
|
4
|
3
|
4
|
3
|
14
|
|
16
|
4
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
17
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
18
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
|
19
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
|
20
|
3
|
3
|
4
|
3
|
13
|
|
21
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
|
Total
|
68
|
65
|
66
|
65
|
264
|
|
Rata-Rata
|
3.24
|
3.10
|
3.14
|
3.10
|
|
ANOVA
Aroma Fruit Leather
|
SK
|
DB
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Perlakuan
|
3
|
0,29
|
0,10
|
0,43
|
2,71
|
4,03
|
|
Panelis
|
20
|
16,79
|
0,84
|
|
|
|
|
Galat
|
60
|
13,21
|
0,22
|
|
|
|
|
Jumlah
|
83
|
30,29
|
|
|
|
|
Keterangan:
tn = tidak berbeda nyata
* = berbeda
nyata
** =
berbeda sangat nyata
5. Uji Mutu Hedonik Kecerahan
Tabel 5. Nilai Uji Mutu Hedonik
Kecerahan Fruit Leather
|
Panelis
|
Sampel
|
Total
|
|||
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
||
|
1
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
2
|
4
|
2
|
4
|
2
|
12
|
|
3
|
4
|
2
|
2
|
2
|
10
|
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
14
|
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
6
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
7
|
5
|
3
|
3
|
3
|
14
|
|
8
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
9
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
10
|
4
|
3
|
3
|
4
|
14
|
|
11
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
12
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
|
13
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
14
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
15
|
4
|
3
|
3
|
3
|
13
|
|
16
|
3
|
3
|
3
|
2
|
11
|
|
17
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
18
|
3
|
2
|
2
|
2
|
9
|
|
19
|
3
|
3
|
3
|
4
|
13
|
|
20
|
4
|
3
|
4
|
3
|
14
|
|
21
|
4
|
3
|
4
|
2
|
13
|
|
Total
|
76
|
62
|
64
|
60
|
262
|
|
Rata-Rata
|
3,62
|
2,95
|
3,05
|
2,86
|
|
ANOVA Kecerahan Fruit Leather
|
SK
|
DB
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Perlakuan
|
3
|
7,38
|
2,46
|
9,76
|
2,71
|
4,03
|
|
Panelis
|
20
|
8,31
|
0,42
|
|
|
|
|
Galat
|
60
|
15,12
|
0,25
|
|
|
|
|
Jumlah
|
83
|
30,81
|
|
|
|
|
Keterangan:
tn = Sangat berbeda nyata
* = berbeda
nyata
** =
berbeda sangat nyata
6.
Uji Mutu Hedonik Tekstur Fruit Leather
Tabel 4. Nilai Uji Mutu Hedonik Tekstur
Fruit Leather
|
Panelis
|
Sampel
|
Total
|
|||
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
||
|
1
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
14
|
|
3
|
3
|
5
|
4
|
4
|
16
|
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
13
|
|
5
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
6
|
3
|
3
|
3
|
3
|
12
|
|
7
|
2
|
3
|
4
|
3
|
12
|
|
8
|
3
|
3
|
4
|
4
|
14
|
|
9
|
3
|
3
|
3
|
2
|
11
|
|
10
|
3
|
3
|
3
|
2
|
11
|
|
11
|
3
|
2
|
3
|
2
|
10
|
|
12
|
3
|
2
|
3
|
4
|
12
|
|
13
|
3
|
3
|
3
|
2
|
11
|
|
14
|
3
|
2
|
3
|
2
|
10
|
|
15
|
3
|
2
|
2
|
2
|
9
|
|
16
|
4
|
2
|
2
|
3
|
11
|
|
17
|
4
|
3
|
4
|
3
|
14
|
|
18
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
|
19
|
3
|
4
|
4
|
4
|
15
|
|
20
|
3
|
2
|
3
|
4
|
12
|
|
21
|
3
|
4
|
3
|
3
|
13
|
|
Total
|
64
|
62
|
68
|
65
|
259
|
|
Rata-Rata
|
3.05
|
2.95
|
3.24
|
3.10
|
|
ANOVA Tekstur Fruit Leather
|
SK
|
DB
|
JK
|
KT
|
Fhitung
|
Ftabel
|
|
|
5%
|
1%
|
|||||
|
Perlakuan
|
3
|
0,89
|
0,30
|
0,86
|
2,71
|
4,03
|
|
Panelis
|
20
|
16,67
|
0,83
|
|
|
|
|
Galat
|
60
|
20,86
|
0,35
|
|
|
|
|
Jumlah
|
83
|
38,42
|
|
|
|
|
Keterangan:
tn = tidak berbeda nyata
* = berbeda
nyata
** =
berbeda sangat nyata








Tidak ada komentar:
Posting Komentar