Kamis, 25 Oktober 2018

laporan praktikum pembuatan velva


LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PEMBUATAN VELVA


DOSEN PENGAMPU :
Ir.INDRIYANI

ASISTEN DOSEN :
BAYU ARDIANSYAH
MUHAMMAD MUBARAK

OLEH :
BELLA SHANIA
J1A116030
THP R002
KELOMPOK 3/SIFT 2

JURASAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
20018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Velva fruit adalah salah satu jenis makanan pencuci mulut yang berbahan baku buah buahan dan dibekukan dengan alat pembeku es krim, yang merupakan produk berkadar lemak rendah dan berserat tinggi. Velva merupakan campuran dari bubur buah yang telah diblender sebelumnya, gula dan pengental yang kemudian dibekukan dalam alat pembeku atau mesin pembuat es krim untuk memperoleh tekstur yang halus.
Buah yang digunakan adalah buah yang berdaging tebal, contohnya pisang, mangga, nanas, jambu, pepaya, durian, apel dan lain-lain. Velva Fruit disajikan sebagai dessert dan camilan. Velva adalah pilihan lain untuk menu yang disajikan saat acara pesta atau dijadikan camilan sehat bagi anak-anak yang senang memakan buah
Kelebihan velva fruit jika dibandingkan dengan es krim adalah rendahnya kandungan lemak karena tidak menggunakan lemak susu serta kandungan serat dan vitamin C-nya tinggi sehingga cocok dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai usia dan strata ekonomi. Velva fruit juga cocok bila dikonsumsi oleh golongan vegetarian maupun orang-orang yang sedang dietrendah lemak sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Proses pembuatan velva fruit menggunakan teknologi yang sederhana, sehingga harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan produk-produk sejenis.

1.2  Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan velva dan untuk mengetahui sifat fisik, kimia dan organoleptik velva nanas.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Velva
Velva adalah salah satu jenis makanan  frozen dessert  yang berbahan baku buah-buahan dan dibekukan dengan alat pembekuan es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok dikonsumsi kelompok vegetarian maupun orang-orang yang sedang diet rendah lemak. Keunggulan lain  velva  buah adalah kandungan vitaminnya karena berasal dari buah-buahan segar. Dalam penelitian ini menggunakan buah jambu biji merah sebagai bahan baku pembuatan  velva  buah probiotik (Maria, D.N. 2014).
Velva fruit merupaka produk olahan dari puree buah dengan campuran gula dan bahan penstabil yang dibekukan sehingga diperoleh produk dengan tekstur yang halus dan menyerupai es krim. Velva fruit sebagai salah satu jenis makanan beku pencuci mulut mirip es krim. Tetapi antara velva fruit dan es krim terdapat perbedaan yaitu kadar lemak yang terkandung dalam velva fruit jauh lebih rendah dari es krim karena tidak menggunakan lemak susu. Lemak yang dikandungnya hanya berasal dari lemak yang ada pada buah yang digunakan. Keunggulan dari velva fruit adalah kandungan vitamin C dan serat kasarnya yang tinggi serta harganya yang relatif murah (Evers, 1957).
            Buah yang biasa digunakan untuk membuat velva adalah buah yang sudah masak dan memiliki aroma yang kuat. Untuk menjamin mutu dan citarasa sebaiknya digunakan buah berasam tinggi, berpektin rendah, serta memiliki total padatan 15-17%, produk pangan dikategorikan berasam tinggi apabila memiliki pH <4,5. pembuatan velva dimulai dari mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Buah yang digunakan harus masak penuh, masih segar, dan memiliki aroma yang kuat. Tujuan utama proses pembekuan pada frozen dessert adalah untuk memperbaiki palatabilitas dan mendapatkan efek rasa dingin pada produk tersebut. keuntungan lain dari proses pembekuan ini adalah produk pangan lebih awet. Kehalusan tekstur merupakan hal yang terpenting untuk diperhatikan pada produk-produk frozen dessert. Parameter mutu yang menentukan penerimaan produk velva adalah tekstur dan rasa. Sifat-sifat tekstur velva dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi bahan penstabil yang diguanakan serta kandungan total padatan. Jika jenis dan konsentrasi bahan yang digunakan tidak tepat maka akan menghasilkan velva dengan tekstur yang kasar (Indrasti, 2000).

2.2 Bahan Baku Velva
2.2.1 Nanas
            Dalam sistematika tumbuhan tanaman nanas termasuk keluarga Bromeliaceae. Dalam keluarga ini, genus Ananas merupakan satu- satunya golongan yang cukup mempunyai nilai ekonomis. Nanas dipisahkan dari golongan lain dalam keluarga ini terutama didasarkan tipe sinkarpus (daun buah majemuk yang menyatu) (Haryanto ,1996).Sistematika nanas sesuai dengan taksonominya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio             :  Spermatophyta
Subdivisio       :  Angiospermae
Kelas               : Monokotiledonae
Ordo                : Farinosae
Familia            : Bromeliaceae
Genus              : Ananas
Spesies            : Ananas comosus
Nanas adalah buah yang memiliki rasa manis dengan perpaduan rasa asam yang tidak terlalu banyak ketika buah masak, buah berwarna kuning ini sering dijadikan manisan. Buah nanas memiliki kandungan karbohidrat yang digunakan sebagai penyusun rasa manis buah, diantara penyusun karbohidrat yang terdapat pada nanas untuk pembuatan produk seperti selai. Dalam bentuk segar nenas hanya mampu bertahan satu minggu sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk memperpanjang umur simpan. Nanas dapat diolah menjadi selai, sari buah, sirup, buah kaleng dan sebagainya. Buah nanas mengandung vitamin C, vitamin A yang memiliki manfaat sebagai antioksidan untuk mencegah reaksi radikal bebas dalam tubuh.Buah nenas juga mengandung vitamin B yang diperlukan oleh tubuh (Syahrumsyah, dkk., 2010).
2.3 Bahan Tambahan Pembuatan Velva
2.3.1 Gula
Gula disamping berfungsi untuk mengawetkan juga memiliki fungsi sebagai pemberi tekstur, penampakan, dan flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan dengan salah satu teknik pengawetan lainnya, misalnya dikombinasikan dengan keasaman tinggi, pasteurisasi, penyimpanan suhu rendah, dan lain-lain. Penambahan gula juga berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan meningkatkan kekentalan. Hal ini disebabkan gula akanmengikat air. Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila ditambahkan ke dalam bahan pangan menyebabkan air dalam bahan pangan akan terikat sehingga yang tersedia untuk dipergunakan oleh mikroba atau aw menjadi rendah, hal ini menjadikan produk awet  (Soetanto,1996).
2.3.2 Karagenan
Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut Famili Rhodophyceae seperti Euchema spinosum dan Euchema cottonii, terdiri dari rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler kurang lebih di atas 100.000 kDa serta bersifat hidrokoloid. Karagenan mempunyai sifat fungsional yang sangat baik yang berguna untuk mengontrol kadar air dan berfungsi sebagai sistem yang menstabilkan dalam pangan. Selain itu, karagenan dapat berguna untuk memperbaiki tekstur dan sistem fungsional dalam pati. Karagenan banyak digunakan di industri pangan, salah satu contohnya yaitu untuk membuat gel susu dan untuk penstabil produk seperti pengemulsi susu coklat, lemak dan es krim (Langendorff et al., 2000).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
            Praktikum ini berlangsung pada hari jumat 05 Oktober 2018, pada pukul 08.00 bertempat dilaboraturium pengolahan Pangan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jambi Pondok Meja.
3.2 Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah blender, pisau stainless, pengaduk, baskom, pengaduk kayu, dandang/panci, cup/gelas plastik, sendok es krim, gelas ukur, Thermometer, kompor, pendinginan, alat tulis dan tisu. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan velva yaitu buah nanas (puree)  dan air,  gula pasir, karagenan, asam sitrat.
3.3 Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipilih buah nanas yang telah matang. Kemudian di trimming atau dikupas dan di cuci untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan direndam atau dibilas dengan air bersih. Daging buah nanas di potong kecil-kecil agar bahan lebih mudah untuk dihancurkan, kemudian diblanching buah yang sudah dipotong kecil-kecil dengan menggunakan suhu 80oc selama waktu 5 menit. Setelah dilakukan blanching yaitu buah tersebut diblender/dihaluskan sehingga mendapatkan hasil puree buah. Kemudian ditimbang pure buah nanas sebesar 500 ml. Kemudian diblender/dihaluskan kembali kurang lebih selama 5 menit dengan mencampurkan air 50%, gula 15%, asam sitrat 0,1% dan karagenan dengan masing-masing perlakuan yaitu kontrol 0% (p1), 0,25 % (p2), 0,5 % (p3), 0,75 % (p4), 1,0 % (p5).. Setelah dicampur kemudian dipasteurisasi selama 70oc selama 5 menit dan didinginkan kemudian dimasukkan kedalam cup 5 ml. Direfrigerator selama 12 jam kemudian di masukkan ke dalam freezer selama 10-12 jam. Dianalisa untuk daya leleh, TPT (total padatan terlarut) dan organoleptik (Rasa manis, aroma, tekstur, warna, penerimaan keseluruhan).


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Sifat Kimia
Tabel 1. Sifat Kimia Velva nanas berdasarkan tingkat karagenannya
Perlakuan
TPT
Kontrol 0%
9  % brix
0,25 %
12 % brix
0,50 %
15 % brix
0,75 %
15 % brix
1,0  %
24 % brix

4.1.2 Sifat Fisik
Tabel 2. Sifat Fisik Velva Nanas Berdasarkan Tingkat Keragenannya
Perlakuan
Daya Leleh
Kontrol 0%
00 : 26 : 45
0,25 %
01 : 21 : 38
0,50 %
01 : 26 : 47
0,75 %
01 : 37 : 30
1,0  %
01 : 48 :  16

4.1.3 Nilai Organoleptik
Tabel 3.Nilai  Organoleptik velva nanas
Perlakuan
Rasa Manis
Aroma
Tekstur
Kecerahan
Penerimaan Keseluruhan
Kontrol 0%
3.870
3.522
3.652
3.522
3.739
0,25 %
3.522
3.522
3.739
3.609
3.522
0,50 %
3.652
3.348
3.783
3.478
3.304
0,75 %
3.522
3.696
4.000
3.696
3.522
1,0  %
3.522
3.435
3.826
3.826
3.348



Keterangan :
Rasa                                                                            Tekstur                       
5 = sangat manis                                                         5 = sangat lembut
4 = manis                                                                     4 = lembut
3 = agak manis                                                            3 = agak lembut
2 = tidak manis                                                           2 = tidak lembut
1 = sangat tidak manis                                                1 = sangat tidak lembut
aroma :                                                                        penerimaan keseluruhan
5 = sangat khas buah (masing-masing)                       5 = sangat suka
4 = khas buah                                                              4 = suka
3 = agak khas buah                                                     3 = agak suka
2 = tidak khas buah                                                     2 = tidak suka
1 = sangat tidak khas buah                                         1 = sangat tidak suka
kecerahan :
5 = sangat cerah
4 = cerah
3 = agak cerah
2 = tidak cerah
1 = sangat tidak cerah
4.2 Pembahasan
Velva fruit adalah produk olahan dari puree buah dengan campuran gula dan bahan penstabil yang dibekukan sehingga diperoleh produk dengan tekstur yang halus dan menyerupai es krim. Pada praktikum ini buah yang digunakan adalah nanas, nanas adalah buah yang memiliki rasa manis dengan perpaduan rasa asam yang tidak terlalu banyak ketika buah masak. Keunggulan dari velva nanas adalah kadar lemak yang rendah, kandungan vitamin C dan serat kasarnya yang tinggi. Proses pembuatan velva fruit umumnya dimulai dengan pengupasan dan di pencucian buah yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, pemotongan, pencampuran selanjutnya proses pemasakan, tujuan pemasakan. Pada puree buah ini dilakukan blanching agar tidak merusak komponen gizi yang terdapat pada bahan, blanching  dapat dilakukan sebelum atau sesudah pemblenderan buah dengan suhu 80o C selama 5 menit. Pada bahan tambahan seperti gula berfungsi sebagai untuk mengawetkan juga memiliki fungsi sebagai pemberi tekstur, penampakan, dan flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan dengan salah satu teknik pengawetan lainnya, misalnya dikombinasikan dengan keasaman tinggi, pasteurisasi, penyimpanan suhu rendah, dan lain-lain. Penambahan gula juga berpengaruh pada kekentalan velva yang terbentuk. Asam sitrat juga berfungsi sebagai bahan pengawet pada pembuatan velva.
1.   Sifat Fisik dan Kimia
Daya Leleh
Daya leleh adalah dimana temperatur zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer. Hasil pengujian daya leleh velva buah nanas menunjukkan bahwa adanya  perbedaan waktu yang sangat jauh antara perlakuan kontrol dengan p1, p2, p3, p4. Pada sampel velva kontrol daya leleh yang dihasilkan yaitu 26 menit, sedangkan sampel velva dengan p1, p2, p3, p4 yaitu 1 jam lebih. Hal ini disebabkan karena kombinasi karagenan yang dapat memperlambat waktu leleh velva. Menurut Marshal (1996), karagenan juga berperan dalam pemberian udara kepada adonan selama pembekuan, tekstur yang berpengaruh terhadap waktu leleh pada produk. Menurut Arbuckle (1986) menyatakan bahwa bahan penstabil akan membuat tekstur yang lembut karena terbentuknya kristal-kristal es yang kecil dan memperlambat pelelehan produk. Jika kekentalan meningkat, maka es krim menjadi tidak mudah meleleh dan teksturnya bertambah halus.
Total Padatan Terlarut (TPT)
            Total padatan umumnya dinyatakan dalam satuan persen sukrosa. Padatan terlarut yang terkandung dalam suatu produk mempen­garuhi sifat fisik dan kimia produk tersebut, diantaranya titik beku, titik didih, viskositas, dan kelarutannya. Pada produk velva nanas yang ditambah keragenan dengan berbagai perlakuan menghasilkan nilai total padatan terlarut control lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan p1, p2, p3, p4. Jika daya leleh pada velva rendah makan total padatan terlarut juga rendah hal ini disebabkan karena keragenan setiap perlakuan.
2.   Nilai Oranoleptik
            Berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh hasil analisis nilai kesukaan yang telah diberikan panelis terhadap velva, rasa, Kecerahan, aroma, dan tekstur.
Rasa
Rasa merupakan parameter yang penting dalam penerimaan suatu produk makanan. Rasa merupakan kesan yang timbul dari suatu makanan yang dimakan. Rasa kesan, manis asin, pahit, dan asam yang dapat diketahui atau dirasakan ketika makanan menyentuh lidah. Pada praktikum ini dinyatakan bahwa pada parameter rasa yaitu tidak berbeda nyata hal ini disebabkan karena penambahan penstabil karagenan. Rata-rata penilaian panelis terhadap rasa velva buah nanas berkisar antara 3,522 Tingkat penerimaan pada parameter rasa velva buah nanas  yang paling tertinggi yaitu pada sampel Kontrol,hal ini disebabkan karena rasa yang masih alami pada puree nanas. Pengaruh yang tidak nyata dari penambahan karagenan ini karena karakteristik karagenan yang bersifat tawar atau tidak memiliki rasa.
Aroma
            Aroma adalah parameter sensori yang mempengaruhi penerimaan bahan makanan. Pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa bahan karagenan tidak berbeda nyata  terhadap aroma velva buah nanas. Aroma dari velva buah nanas tidak tercium karena buah nanas tidak memiliki aroma yang kuat. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan penambahan campuran serta penggilingan/blender yang melakukan pengulangan.
Tekstur
            Pada parameter tekstur ini Rata-rata penilaian panelis terhadap tekstur velva buah nanas berkisar antara 3.739-3.783. Tingkat penerimaan pada parameter tekstur velva buah nanas yang paling tertinggi yaitu pada perlakuan ke4, Sedangkan tingkat kesukaan pada parameter rasa velva buah nanas terendah yaitu pada sampel kontrol. Tekstur ini menunjukkan ada nya tidak berbeda nyata terhadap tekstur. Velva tanpa bahan penstabil (kontrol) memiliki tekstur kurang baik karena kristal es yang dihasilkan terlalu banyak dan besar sehingga velva mudah meleleh, tekstur lebih kasar ketika dimulut karena karagenan memiliki tekstur bergerunjel saat dilarutkan dalam air tetapi dapat mengikat air lebih besar karena kekentalannya jauh lebih tinggi.
Kecerahan
            Kecerahan merupakan salah satu atribut yang menentukan kesukaan seseorang terhadap suatu produk. Berdasarkan hasil pengamatanparameter menunjukkan adanya tidak berbeda nyata  yang telah dilakukan pada kecerahan masing masing panelis menyukai hal ini disebabkan karena kecerahan yang dihasilkan pada setiap perlakuan velva buah nanas memiliki kecerahan yang hampir sama. Kecerahan
Penerimaan Kesukaan
            Penerimaan kesukaan panelis adalah untuk mengukur tingkat kesukaan atau penerimaan. Didapatkan bahwa pada praktikum ini tidak berbeda nyata pada setiap parameter penilaian yang ada. Adanya penambahan rasa yang dipengarui oleh gula,asam sitra, dan karagenan meningkatkan tingkat penerimaan kesukaan pada setiap perlakuan dan adanya sifat alami yang terdapat pada control menambah jumlah yang tertinggi pada tingkat penerimaan kesukaan panelis. Semakin tinggi tingkat penerimaan kesukaan pada panelis maka menunjukkan velva tersebut baik dan pada setiap parameter memiliki nilai yang baik pula.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Pada praktikum ini dapat disimpulkan proses pembuatan velva buah nanas dapat dilakukan melalui tahap pemilihan buah,trimming, pencucian,pemotongan, blanching, penggilingan, penimbangan, pemasakan, dan pendinginan. Sifat fisik dan kimia pada pembuatan velva dapat diketahui jika pada daya leleh rendah maka nilai total padatan tersebut rendah serta pada penilaian organoleptik panelis menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan dan parameter penilaian.

5.2 Saran
            Untuk praktikan disarankan untuk mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Evers F. 1957. The Preservation of Food. The AVJ Publishing Co., Inc., Westpost,            Connecticut, USA

Haryanto, 1996.Pemanfaatan Buah Nanas Queen Pada pembuatan Es Krim Sebagai        Flavour Alami.Madura.Fakultas Pertanian:Universitas Trunojoyo Madura.

Indrasti, S. 2002. Fruit Velva . Warta Pengabdian Pada Masyarakat. IPB-Bogor

Langendroff et al, 2000, Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada             University       Press.

Maria D.N  2014. Ice Cream. AVI Publishing Company Inc. Wesport, Connecticut.

Soetanto R. 1996. Bertanam Buah-buahan di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.

Syahrumsyah, Apandi, Muchidin, 2010. Teknologi Buah Dan Sayur. Penerbit        Alumni, Bandung.

LAMPIRAN I
GAMBAR

IMG-20181018-WA0067.jpg
Gambar 1
Bahan dan alat

IMG-20181018-WA0068.jpgIMG-20181018-WA0069.jpg
Gambar 2
Penimbangan gila,asam sitrat



IMG-20181018-WA0070.jpg
Gambar 3
Pure Buah

IMG-20181018-WA0071.jpg
Gambar 4
Blanching


IMG-20181018-WA0075.jpg
Gambar 5
Pemanasan

IMG-20181018-WA0076.jpg
Gambar 6
Pemotongan

IMG-20181018-WA0072.jpg
Gambar 7
Penggilingan/blender

IMG-20181018-WA0073.jpg
Gambar 8
Pemisahan kulit Buah

IMG-20181018-WA0079.jpg
Gambar 9
Velva


LAMPIRAN 2
TABEL ANOVA
Rasa





PANELIS
G0
G1
G2
G3
G4
TOTAL
1
3
4
4
3
3
17
2
3
3
4
4
3
17
3
3
3
4
4
4
18
4
3
3
4
4
4
18
5
4
3
4
3
4
18
6
3
3
4
3
4
17
7
4
3
4
4
4
19
8
4
4
3
3
4
18
9
4
4
4
4
4
20
10
5
3
4
4
4
20
11
4
4
3
3
4
18
12
5
3
3
3
3
17
13
4
3
3
3
3
16
14
4
4
3
3
3
17
15
4
4
4
4
3
19
16
5
4
4
4
4
21
17
4
3
4
4
4
19
18
4
4
3
3
4
18
19
4
3
4
4
3
18
20
3
5
3
3
4
18
21
5
4
4
4
3
20
22
3
3
3
3
3
15
23
4
4
4
4
2
18
Total
89
81
84
81
81
416
Rata-Rata
3.870
3.522
3.652
3.522
3.522













Anova Rasa Manis
Sumber
db
JK
JKR
Fh
ft 5%
ft1%
Contoh
4
8.37
0.38
1.63
2.48
3.54
Panelis
22
2.12
0.53



Error
88
28.65
0.33



Total
144
39.17




Ket=Tidak berbeda Nyata


Aroma






PANELIS
G0
G1
G2
G3
G4
TOTAL
1
4
3
3
4
3
17
2
4
3
3
4
3
17
3
4
3
4
3
4
18
4
4
4
3
4
3
18
5
4
4
4
3
3
18
6
3
4
4
4
4
19
7
4
4
3
4
4
19
8
3
3
4
5
4
19
9
3
3
3
4
3
16
10
3
4
3
3
3
16
11
4
3
3
4
3
17
12
3
2
3
4
3
15
13
4
3
3
4
3
17
14
3
4
4
4
3
18
15
4
5
3
4
3
19
16
3
4
4
3
4
18
17
2
3
4
4
4
17
18
2
2
4
4
4
16
19
4
4
3
4
3
18
20
4
4
3
3
3
17
21
4
3
3
3
4
17
22
4
4
3
3
4
18
23
4
5
3
3
4
19
Total
81
81
77
85
79
403
Rata-Rata
3.522
3.522
3.348
3.696
3.435


Anova Aroma
Sumber
db
JK
JKR
Fh
ft 5%
ft1%
Contoh
4
1.53
0.38
0.94
2.48
3.54
Panelis
22
5,55
0.25



Error
88
35,67
0.41



Total
114
42,75




Ket =Tidak berbeda nyata


Kecerahan





PANELIS
G0
G1
G2
G3
G4
TOTAL
1
3
4
3
3
3
16
2
4
3
4
4
3
18
3
3
2
3
4
3
15
4
4
3
4
5
4
20
5
4
4
4
5
5
22
6
3
4
4
4
3
18
7
4
3
4
4
4
19
8
4
3
3
4
4
18
9
4
3
4
4
4
19
10
4
4
4
3
4
19
11
4
3
3
4
4
18
12
3
5
3
4
4
19
13
3
4
4
5
4
20
14
3
5
4
2
3
17
15
4
4
3
3
3
17
16
4
3
4
4
3
18
17
3
3
3
3
4
16
18
3
4
4
3
4
18
19
4
3
3
3
5
18
20
4
4
3
4
3
18
21
3
4
3
3
5
18
22
3
4
3
4
5
19
23
3
4
3
3
4
17
Total
81
83
80
85
88
417
Rata-Rata
3.522
3.609
3.478
3.696
3.826

Anova Kecerahan
Sumber
db
JK
JKR
Fh
ft 5%
ft1%
Contoh
4
1.79
0.45
1.05
2.48
3.54
Panelis
22
9.72
0.44



Error
88
37.41
0.43



Total
114
48.92




Ket=Tidak Berbeda nyata


Tekstur





PANELIS
G0
G1
G2
G3
G4
TOTAL
1
5
4
4
5
4
22
2
4
4
4
3
4
19
3
4
3
3
4
4
18
4
3
3
3
4
4
17
5
4
4
4
4
4
20
6
4
4
4
4
3
19
7
4
4
3
4
4
19
8
2
3
4
5
5
19
9
3
3
4
3
3
16
10
4
4
5
4
3
20
11
3
3
4
5
3
18
12
3
5
4
3
4
19
13
2
3
4
5
5
19
14
4
3
4
3
4
18
15
5
5
2
4
4
20
16
3
4
3
4
5
19
17
4
3
5
5
4
21
18
4
3
2
2
4
15
19
4
3
3
3
3
16
20
3
4
4
4
2
17
21
4
4
4
4
4
20
22
4
5
5
5
4
23
23
4
5
5
5
4
23
Total
84
86
87
92
88
437
Rata-Rata
3.652
3.739
3.783
4.000
3.826

Anova Tekstur
Sumber
db
JK
JKR
Fh
ft 5%
ft1%
Contoh
4
1.53
0.38
0.48
2.48
3.54
Panelis
22
18.80
0.85



Error
88
70.40
0.8



Total
114
50.07




Ket=Tidak berbeda nyata


Penerimaan Keseluruhan




PANELIS
G0
G1
G2
G3
G4
TOTAL
1
3
4
3
3
3
16
2
4
3
3
4
3
17
3
3
4
4
4
4
19
4
4
3
4
4
4
19
5
4
4
4
4
4
20
6
4
4
4
3
3
18
7
4
4
4
4
3
19
8
3
5
4
5
5
22
9
3
4
4
3
3
17
10
4
2
4
3
4
17
11
4
4
3
4
2
17
12
4
3
3
3
3
16
13
4
3
3
3
4
17
14
3
2
3
3
4
15
15
3
3
2
4
2
14
16
4
3
2
4
3
16
17
2
4
3
2
5
16
18
4
5
4
4
2
19
19
4
4
3
5
4
20
20
3
4
2
4
3
16
21
5
2
3
3
3
16
22
5
3
4
2
3
17
23
5
4
3
3
3
18
Total
86
81
76
81
77
401
Rata-Rata
3.739
3.522
3.304
3.522
3.348

Anova Penerimaan Keseluruhan
Sumber
Db
JK
JKR
Fh
ft 5%
ft1%
Contoh
4
2.73
0.68
1.14
2.48
3.54
Panelis
22
15.13
0.69



Error
88
52.87
0.60



Total
114
70.73




Ket=Tidak Berbeda nyata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar