LAPORAN
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI
PENGOLAHAN PANGAN
PEMBUATAN
VELVA
DOSEN
PENGAMPU :
Ir.INDRIYANI
ASISTEN
DOSEN :
BAYU
ARDIANSYAH
MUHAMMAD
MUBARAK
OLEH
:
BELLA
SHANIA
J1A116030
THP
R002
KELOMPOK
3/SIFT 2
JURASAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
20018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Velva fruit adalah salah satu jenis makanan pencuci mulut
yang berbahan baku buah buahan dan dibekukan dengan alat pembeku es krim, yang
merupakan produk berkadar lemak rendah dan berserat tinggi. Velva merupakan
campuran dari bubur buah yang telah diblender sebelumnya, gula dan pengental
yang kemudian dibekukan dalam alat pembeku atau mesin pembuat es krim untuk
memperoleh tekstur yang halus.
Buah yang digunakan adalah buah yang berdaging tebal,
contohnya pisang, mangga, nanas, jambu, pepaya, durian, apel dan lain-lain.
Velva Fruit disajikan sebagai dessert dan camilan. Velva adalah pilihan lain
untuk menu yang disajikan saat acara pesta atau dijadikan camilan sehat bagi
anak-anak yang senang memakan buah
Kelebihan velva fruit jika dibandingkan dengan es krim
adalah rendahnya kandungan lemak karena tidak menggunakan lemak susu serta
kandungan serat dan vitamin C-nya tinggi sehingga cocok dikonsumsi oleh
masyarakat dari berbagai usia dan strata ekonomi. Velva fruit juga cocok bila
dikonsumsi oleh golongan vegetarian maupun orang-orang yang sedang dietrendah
lemak sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Proses pembuatan velva fruit
menggunakan teknologi yang sederhana, sehingga harganya relatif terjangkau
dibandingkan dengan produk-produk sejenis.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui proses pembuatan velva dan untuk mengetahui sifat fisik, kimia
dan organoleptik velva nanas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Velva
Velva adalah salah satu
jenis makanan frozen dessert yang berbahan baku buah-buahan dan dibekukan
dengan alat pembekuan es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena
tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok dikonsumsi kelompok vegetarian
maupun orang-orang yang sedang diet rendah lemak. Keunggulan lain velva
buah adalah kandungan vitaminnya karena berasal dari buah-buahan segar.
Dalam penelitian ini menggunakan buah jambu biji merah sebagai bahan baku
pembuatan velva buah probiotik (Maria, D.N. 2014).
Velva fruit merupaka produk olahan dari puree buah dengan campuran gula
dan bahan penstabil yang dibekukan sehingga diperoleh produk dengan tekstur
yang halus dan menyerupai es krim. Velva fruit sebagai salah satu jenis makanan
beku pencuci mulut mirip es krim. Tetapi antara velva fruit dan es krim
terdapat perbedaan yaitu kadar lemak yang terkandung dalam velva fruit jauh
lebih rendah dari es krim karena tidak menggunakan lemak susu. Lemak yang
dikandungnya hanya berasal dari lemak yang ada pada buah yang digunakan.
Keunggulan dari velva fruit adalah kandungan vitamin C dan serat kasarnya yang
tinggi serta harganya yang relatif murah (Evers, 1957).
Buah yang biasa
digunakan untuk membuat velva adalah buah yang sudah masak dan memiliki aroma
yang kuat. Untuk menjamin mutu dan citarasa sebaiknya digunakan buah berasam
tinggi, berpektin rendah, serta memiliki total padatan 15-17%, produk pangan
dikategorikan berasam tinggi apabila memiliki pH <4,5. pembuatan velva
dimulai dari mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Buah yang digunakan
harus masak penuh, masih segar, dan memiliki aroma yang kuat. Tujuan
utama proses pembekuan pada frozen dessert adalah untuk memperbaiki
palatabilitas dan mendapatkan efek rasa dingin pada produk tersebut. keuntungan
lain dari proses pembekuan ini adalah produk pangan lebih awet. Kehalusan
tekstur merupakan hal yang terpenting untuk diperhatikan pada produk-produk frozen
dessert. Parameter mutu yang menentukan penerimaan produk velva adalah
tekstur dan rasa. Sifat-sifat tekstur velva dipengaruhi oleh jenis dan konsentrasi
bahan penstabil yang diguanakan serta kandungan total padatan. Jika jenis dan
konsentrasi bahan yang digunakan tidak tepat maka akan menghasilkan velva
dengan tekstur yang kasar (Indrasti, 2000).
2.2
Bahan Baku Velva
2.2.1 Nanas
Dalam
sistematika tumbuhan tanaman nanas termasuk keluarga Bromeliaceae. Dalam
keluarga ini, genus Ananas merupakan satu- satunya golongan yang cukup
mempunyai nilai ekonomis. Nanas dipisahkan dari golongan lain dalam keluarga
ini terutama didasarkan tipe sinkarpus (daun buah majemuk yang menyatu) (Haryanto ,1996).Sistematika nanas
sesuai dengan taksonominya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas :
Monokotiledonae
Ordo :
Farinosae
Familia :
Bromeliaceae
Genus :
Ananas
Spesies :
Ananas comosus
Nanas adalah buah
yang memiliki rasa manis dengan perpaduan rasa asam yang tidak terlalu banyak
ketika buah masak, buah berwarna kuning ini sering dijadikan manisan. Buah
nanas memiliki kandungan karbohidrat yang digunakan sebagai penyusun rasa manis
buah, diantara penyusun karbohidrat yang terdapat pada nanas untuk pembuatan
produk seperti selai. Dalam bentuk segar nenas hanya mampu bertahan satu minggu
sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk memperpanjang umur simpan. Nanas
dapat diolah menjadi selai, sari buah, sirup, buah kaleng dan sebagainya. Buah
nanas mengandung vitamin C, vitamin A yang memiliki manfaat sebagai antioksidan
untuk mencegah reaksi radikal bebas dalam tubuh.Buah nenas juga mengandung
vitamin B yang diperlukan oleh tubuh (Syahrumsyah, dkk., 2010).
2.3
Bahan Tambahan Pembuatan Velva
2.3.1
Gula
Gula disamping berfungsi untuk
mengawetkan juga memiliki fungsi sebagai pemberi tekstur, penampakan, dan
flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan dengan salah satu teknik
pengawetan lainnya, misalnya dikombinasikan dengan keasaman tinggi,
pasteurisasi, penyimpanan suhu rendah, dan lain-lain. Penambahan gula juga
berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan meningkatkan kekentalan.
Hal ini disebabkan gula akanmengikat air. Kadar gula yang tinggi (minimum 40%)
bila ditambahkan ke dalam bahan pangan menyebabkan air dalam bahan pangan akan
terikat sehingga yang tersedia untuk dipergunakan oleh mikroba atau aw menjadi
rendah, hal ini menjadikan produk awet (Soetanto,1996).
2.3.2 Karagenan
Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari
rumput laut Famili Rhodophyceae seperti Euchema spinosum dan Euchema
cottonii, terdiri dari rantai poliglikan bersulfat dengan massa molekuler
kurang lebih di atas 100.000 kDa serta bersifat hidrokoloid. Karagenan
mempunyai sifat fungsional yang sangat baik yang berguna untuk mengontrol kadar
air dan berfungsi sebagai sistem yang menstabilkan dalam pangan. Selain itu,
karagenan dapat berguna untuk memperbaiki tekstur dan sistem fungsional dalam
pati. Karagenan banyak digunakan di industri pangan, salah satu contohnya yaitu
untuk membuat gel susu dan untuk penstabil produk seperti pengemulsi susu
coklat, lemak dan es krim (Langendorff et al., 2000).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan tempat
Praktikum ini berlangsung pada hari
jumat 05 Oktober 2018, pada pukul 08.00 bertempat dilaboraturium pengolahan
Pangan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jambi Pondok Meja.
3.2
Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah blender,
pisau stainless, pengaduk, baskom, pengaduk kayu, dandang/panci, cup/gelas
plastik, sendok es krim, gelas ukur, Thermometer, kompor, pendinginan, alat
tulis dan tisu. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan velva
yaitu buah nanas (puree) dan air, gula pasir, karagenan, asam
sitrat.
3.3
Prosedur kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Dipilih buah nanas
yang telah matang. Kemudian di trimming atau dikupas dan di cuci untuk menghilangkan
kotoran, dilakukan dengan direndam atau dibilas dengan air bersih. Daging buah nanas
di potong kecil-kecil agar bahan lebih mudah untuk dihancurkan, kemudian
diblanching buah yang sudah dipotong kecil-kecil dengan menggunakan suhu 80oc
selama waktu 5 menit. Setelah dilakukan blanching yaitu buah tersebut
diblender/dihaluskan sehingga mendapatkan hasil puree buah. Kemudian ditimbang
pure buah nanas sebesar 500 ml. Kemudian diblender/dihaluskan kembali kurang
lebih selama 5 menit dengan mencampurkan air 50%, gula 15%, asam sitrat 0,1%
dan karagenan dengan masing-masing perlakuan yaitu kontrol 0% (p1),
0,25 % (p2), 0,5 % (p3), 0,75 % (p4), 1,0 % (p5)..
Setelah dicampur kemudian dipasteurisasi selama 70oc selama 5 menit
dan didinginkan kemudian dimasukkan kedalam cup 5 ml. Direfrigerator selama 12
jam kemudian di masukkan ke dalam freezer selama 10-12 jam. Dianalisa untuk
daya leleh, TPT (total padatan terlarut) dan organoleptik (Rasa manis, aroma,
tekstur, warna, penerimaan keseluruhan).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Sifat Kimia
Tabel 1. Sifat Kimia Velva nanas
berdasarkan tingkat karagenannya
|
Perlakuan
|
TPT
|
|
Kontrol
0%
|
9
% brix
|
|
0,25
%
|
12
% brix
|
|
0,50
%
|
15
% brix
|
|
0,75
%
|
15
% brix
|
|
1,0 %
|
24
% brix
|
4.1.2 Sifat Fisik
Tabel 2. Sifat Fisik Velva Nanas
Berdasarkan Tingkat Keragenannya
|
Perlakuan
|
Daya
Leleh
|
|
Kontrol 0%
|
00 : 26 : 45
|
|
0,25 %
|
01 : 21 : 38
|
|
0,50 %
|
01 : 26 : 47
|
|
0,75 %
|
01 : 37 : 30
|
|
1,0 %
|
01 : 48 : 16
|
4.1.3 Nilai Organoleptik
Tabel 3.Nilai Organoleptik velva nanas
|
Perlakuan
|
Rasa Manis
|
Aroma
|
Tekstur
|
Kecerahan
|
Penerimaan Keseluruhan
|
|
Kontrol 0%
|
3.870
|
3.522
|
3.652
|
3.522
|
3.739
|
|
0,25 %
|
3.522
|
3.522
|
3.739
|
3.609
|
3.522
|
|
0,50 %
|
3.652
|
3.348
|
3.783
|
3.478
|
3.304
|
|
0,75 %
|
3.522
|
3.696
|
4.000
|
3.696
|
3.522
|
|
1,0 %
|
3.522
|
3.435
|
3.826
|
3.826
|
3.348
|
Keterangan
:
Rasa Tekstur
5 = sangat manis 5
= sangat lembut
4 = manis 4
= lembut
3 = agak manis 3
= agak lembut
2 = tidak manis 2
= tidak lembut
1 = sangat tidak manis 1
= sangat tidak lembut
aroma : penerimaan
keseluruhan
5 = sangat khas buah (masing-masing) 5 = sangat suka
4 = khas buah 4
= suka
3 = agak khas buah 3
= agak suka
2 = tidak khas buah 2
= tidak suka
1 = sangat tidak khas buah 1
= sangat tidak suka
kecerahan :
5 = sangat cerah
4 = cerah
3 = agak cerah
2 = tidak cerah
1 = sangat tidak cerah
4.2 Pembahasan
Velva
fruit adalah produk olahan dari puree buah dengan campuran gula dan bahan
penstabil yang dibekukan sehingga diperoleh produk dengan tekstur yang halus
dan menyerupai es krim. Pada praktikum ini buah yang digunakan
adalah nanas, nanas adalah buah
yang memiliki rasa manis dengan perpaduan rasa asam yang tidak terlalu banyak
ketika buah masak. Keunggulan dari velva nanas adalah kadar lemak yang
rendah, kandungan vitamin C dan serat kasarnya yang tinggi. Proses pembuatan
velva fruit umumnya dimulai dengan pengupasan dan di pencucian buah yang
bertujuan untuk menghilangkan kotoran, pemotongan, pencampuran selanjutnya
proses pemasakan, tujuan pemasakan. Pada puree buah ini dilakukan blanching
agar tidak merusak komponen gizi yang terdapat pada bahan, blanching
dapat dilakukan sebelum atau sesudah pemblenderan buah dengan suhu 80o
C selama 5 menit. Pada bahan tambahan seperti gula berfungsi sebagai untuk
mengawetkan juga memiliki fungsi sebagai pemberi tekstur, penampakan, dan
flavor yang ideal. Pada umumnya, gula dipergunakan dengan salah satu teknik
pengawetan lainnya, misalnya dikombinasikan dengan keasaman tinggi,
pasteurisasi, penyimpanan suhu rendah, dan lain-lain. Penambahan gula juga
berpengaruh pada kekentalan velva yang terbentuk. Asam sitrat juga berfungsi
sebagai bahan pengawet pada pembuatan velva.
1.
Sifat Fisik dan Kimia
Daya Leleh
Daya leleh adalah
dimana temperatur zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu
atmosfer. Hasil pengujian daya leleh velva buah nanas menunjukkan bahwa adanya perbedaan waktu yang sangat jauh antara
perlakuan kontrol dengan p1, p2, p3, p4.
Pada sampel velva kontrol daya leleh yang dihasilkan yaitu 26 menit, sedangkan
sampel velva dengan p1, p2, p3, p4 yaitu
1 jam lebih. Hal ini disebabkan karena kombinasi karagenan yang dapat
memperlambat waktu leleh velva. Menurut Marshal (1996), karagenan juga berperan
dalam pemberian udara kepada adonan selama pembekuan, tekstur yang berpengaruh
terhadap waktu leleh pada produk. Menurut Arbuckle (1986) menyatakan bahwa
bahan penstabil akan membuat tekstur yang lembut karena terbentuknya
kristal-kristal es yang kecil dan memperlambat pelelehan produk. Jika
kekentalan meningkat, maka es krim menjadi tidak mudah meleleh dan teksturnya
bertambah halus.
Total Padatan Terlarut
(TPT)
Total padatan umumnya dinyatakan
dalam satuan persen sukrosa. Padatan terlarut yang terkandung dalam suatu
produk mempengaruhi sifat fisik dan kimia produk tersebut, diantaranya titik
beku, titik didih, viskositas, dan kelarutannya. Pada produk velva nanas yang
ditambah keragenan dengan berbagai perlakuan menghasilkan nilai total padatan
terlarut control lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan p1,
p2, p3, p4. Jika daya leleh pada velva rendah
makan total padatan terlarut juga rendah hal ini disebabkan karena keragenan
setiap perlakuan.
2.
Nilai Oranoleptik
Berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh hasil
analisis nilai kesukaan yang telah diberikan panelis terhadap velva, rasa,
Kecerahan, aroma, dan tekstur.
Rasa
Rasa
merupakan parameter yang penting dalam penerimaan suatu produk makanan. Rasa
merupakan kesan yang timbul dari suatu makanan yang dimakan. Rasa kesan, manis
asin, pahit, dan asam yang dapat diketahui atau dirasakan ketika makanan
menyentuh lidah. Pada praktikum ini dinyatakan bahwa pada parameter rasa yaitu
tidak berbeda nyata hal ini disebabkan karena penambahan penstabil karagenan. Rata-rata
penilaian panelis terhadap rasa velva buah nanas berkisar antara 3,522 Tingkat
penerimaan pada parameter rasa velva buah nanas
yang paling tertinggi yaitu pada sampel Kontrol,hal ini disebabkan
karena rasa yang masih alami pada puree nanas. Pengaruh yang tidak nyata dari
penambahan karagenan ini karena karakteristik karagenan yang bersifat tawar
atau tidak memiliki rasa.
Aroma
Aroma
adalah parameter sensori yang mempengaruhi penerimaan bahan makanan. Pada hasil
pengamatan menunjukkan bahwa bahan karagenan tidak berbeda nyata terhadap aroma velva buah nanas. Aroma dari
velva buah nanas tidak tercium karena buah nanas tidak memiliki aroma yang
kuat. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan penambahan campuran serta
penggilingan/blender yang melakukan pengulangan.
Tekstur
Pada
parameter tekstur ini Rata-rata penilaian panelis terhadap tekstur velva buah
nanas berkisar antara 3.739-3.783. Tingkat penerimaan pada parameter tekstur
velva buah nanas yang paling tertinggi yaitu pada perlakuan ke4, Sedangkan
tingkat kesukaan pada parameter rasa velva buah nanas terendah yaitu pada
sampel kontrol. Tekstur ini menunjukkan ada nya tidak berbeda nyata terhadap
tekstur. Velva tanpa bahan penstabil (kontrol) memiliki tekstur kurang baik
karena kristal es yang dihasilkan terlalu banyak dan besar sehingga velva mudah
meleleh, tekstur lebih kasar ketika dimulut karena karagenan memiliki tekstur
bergerunjel saat dilarutkan dalam air tetapi dapat mengikat air lebih besar
karena kekentalannya jauh lebih tinggi.
Kecerahan
Kecerahan
merupakan salah satu atribut yang menentukan kesukaan seseorang
terhadap suatu produk. Berdasarkan hasil pengamatanparameter menunjukkan
adanya tidak berbeda nyata yang telah
dilakukan pada kecerahan masing masing panelis menyukai hal ini
disebabkan karena kecerahan yang dihasilkan pada setiap perlakuan velva buah
nanas memiliki kecerahan yang hampir sama. Kecerahan
Penerimaan Kesukaan
Penerimaan
kesukaan panelis adalah untuk mengukur tingkat kesukaan atau penerimaan.
Didapatkan bahwa pada praktikum ini tidak berbeda nyata pada setiap parameter
penilaian yang ada. Adanya penambahan rasa yang dipengarui oleh gula,asam
sitra, dan karagenan meningkatkan tingkat penerimaan kesukaan pada setiap
perlakuan dan adanya sifat alami yang terdapat pada control menambah jumlah
yang tertinggi pada tingkat penerimaan kesukaan panelis. Semakin tinggi tingkat
penerimaan kesukaan pada panelis maka menunjukkan velva tersebut baik dan pada
setiap parameter memiliki nilai yang baik pula.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada
praktikum ini dapat disimpulkan proses pembuatan velva buah nanas dapat
dilakukan melalui tahap pemilihan buah,trimming, pencucian,pemotongan,
blanching, penggilingan, penimbangan, pemasakan, dan pendinginan. Sifat fisik
dan kimia pada pembuatan velva dapat diketahui jika pada daya leleh rendah maka
nilai total padatan tersebut rendah serta pada penilaian organoleptik panelis
menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan dan
parameter penilaian.
5.2 Saran
Untuk praktikan disarankan untuk
mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang sudah ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Evers
F. 1957. The Preservation of Food. The AVJ Publishing Co., Inc., Westpost, Connecticut, USA
Haryanto, 1996.Pemanfaatan Buah Nanas Queen Pada pembuatan Es Krim Sebagai Flavour Alami.Madura.Fakultas
Pertanian:Universitas Trunojoyo Madura.
Indrasti, S. 2002. Fruit Velva
. Warta Pengabdian Pada Masyarakat. IPB-Bogor
Langendroff
et al, 2000, Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Maria
D.N 2014. Ice Cream. AVI
Publishing Company Inc. Wesport, Connecticut.
Soetanto R. 1996. Bertanam
Buah-buahan di Pekarangan. Yogyakarta: Kanisius.
Syahrumsyah,
Apandi, Muchidin, 2010. Teknologi Buah Dan Sayur. Penerbit Alumni, Bandung.
LAMPIRAN I
GAMBAR
![]()
Gambar
1
Bahan
dan alat
|
![]() ![]()
Gambar
2
Penimbangan
gila,asam sitrat
|
![]()
Gambar
3
Pure
Buah
|
![]()
Gambar
4
Blanching
|
![]()
Gambar
5
Pemanasan
|
![]()
Gambar
6
Pemotongan
|
![]()
Gambar
7
Penggilingan/blender
|
![]()
Gambar
8
Pemisahan
kulit Buah
|
![]()
Gambar
9
Velva
|
LAMPIRAN 2
TABEL ANOVA
|
Rasa
|
|||||||||||
|
PANELIS
|
G0
|
G1
|
G2
|
G3
|
G4
|
TOTAL
|
|||||
|
1
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
17
|
|||||
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
3
|
17
|
|||||
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
18
|
|||||
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
18
|
|||||
|
5
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
18
|
|||||
|
6
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
17
|
|||||
|
7
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|||||
|
8
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
18
|
|||||
|
9
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
20
|
|||||
|
10
|
5
|
3
|
4
|
4
|
4
|
20
|
|||||
|
11
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
18
|
|||||
|
12
|
5
|
3
|
3
|
3
|
3
|
17
|
|||||
|
13
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|||||
|
14
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
17
|
|||||
|
15
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
19
|
|||||
|
16
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
21
|
|||||
|
17
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|||||
|
18
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
18
|
|||||
|
19
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
18
|
|||||
|
20
|
3
|
5
|
3
|
3
|
4
|
18
|
|||||
|
21
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
20
|
|||||
|
22
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
15
|
|||||
|
23
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
18
|
|||||
|
Total
|
89
|
81
|
84
|
81
|
81
|
416
|
|||||
|
Rata-Rata
|
3.870
|
3.522
|
3.652
|
3.522
|
3.522
|
||||||
Anova Rasa Manis
|
Sumber
|
db
|
JK
|
JKR
|
Fh
|
ft 5%
|
ft1%
|
|
Contoh
|
4
|
8.37
|
0.38
|
1.63
|
2.48
|
3.54
|
|
Panelis
|
22
|
2.12
|
0.53
|
|
|
|
|
Error
|
88
|
28.65
|
0.33
|
|
|
|
|
Total
|
144
|
39.17
|
|
|
|
|
Ket=Tidak
berbeda Nyata
|
Aroma
|
||||||
|
PANELIS
|
G0
|
G1
|
G2
|
G3
|
G4
|
TOTAL
|
|
1
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
17
|
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
17
|
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
18
|
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
18
|
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
18
|
|
6
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|
7
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
19
|
|
8
|
3
|
3
|
4
|
5
|
4
|
19
|
|
9
|
3
|
3
|
3
|
4
|
3
|
16
|
|
10
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|
11
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
17
|
|
12
|
3
|
2
|
3
|
4
|
3
|
15
|
|
13
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
17
|
|
14
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
18
|
|
15
|
4
|
5
|
3
|
4
|
3
|
19
|
|
16
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
18
|
|
17
|
2
|
3
|
4
|
4
|
4
|
17
|
|
18
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
16
|
|
19
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
18
|
|
20
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
17
|
|
21
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
17
|
|
22
|
4
|
4
|
3
|
3
|
4
|
18
|
|
23
|
4
|
5
|
3
|
3
|
4
|
19
|
|
Total
|
81
|
81
|
77
|
85
|
79
|
403
|
|
Rata-Rata
|
3.522
|
3.522
|
3.348
|
3.696
|
3.435
|
|
Anova Aroma
|
Sumber
|
db
|
JK
|
JKR
|
Fh
|
ft 5%
|
ft1%
|
|
Contoh
|
4
|
1.53
|
0.38
|
0.94
|
2.48
|
3.54
|
|
Panelis
|
22
|
5,55
|
0.25
|
|
|
|
|
Error
|
88
|
35,67
|
0.41
|
|
|
|
|
Total
|
114
|
42,75
|
|
|
|
|
Ket
=Tidak berbeda nyata
|
Kecerahan
|
||||||
|
PANELIS
|
G0
|
G1
|
G2
|
G3
|
G4
|
TOTAL
|
|
1
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|
2
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
18
|
|
3
|
3
|
2
|
3
|
4
|
3
|
15
|
|
4
|
4
|
3
|
4
|
5
|
4
|
20
|
|
5
|
4
|
4
|
4
|
5
|
5
|
22
|
|
6
|
3
|
4
|
4
|
4
|
3
|
18
|
|
7
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|
8
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
18
|
|
9
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|
10
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
19
|
|
11
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
18
|
|
12
|
3
|
5
|
3
|
4
|
4
|
19
|
|
13
|
3
|
4
|
4
|
5
|
4
|
20
|
|
14
|
3
|
5
|
4
|
2
|
3
|
17
|
|
15
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
17
|
|
16
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
18
|
|
17
|
3
|
3
|
3
|
3
|
4
|
16
|
|
18
|
3
|
4
|
4
|
3
|
4
|
18
|
|
19
|
4
|
3
|
3
|
3
|
5
|
18
|
|
20
|
4
|
4
|
3
|
4
|
3
|
18
|
|
21
|
3
|
4
|
3
|
3
|
5
|
18
|
|
22
|
3
|
4
|
3
|
4
|
5
|
19
|
|
23
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
17
|
|
Total
|
81
|
83
|
80
|
85
|
88
|
417
|
|
Rata-Rata
|
3.522
|
3.609
|
3.478
|
3.696
|
3.826
|
|
Anova Kecerahan
|
Sumber
|
db
|
JK
|
JKR
|
Fh
|
ft 5%
|
ft1%
|
|
Contoh
|
4
|
1.79
|
0.45
|
1.05
|
2.48
|
3.54
|
|
Panelis
|
22
|
9.72
|
0.44
|
|
|
|
|
Error
|
88
|
37.41
|
0.43
|
|
|
|
|
Total
|
114
|
48.92
|
|
|
|
|
Ket=Tidak
Berbeda nyata
|
Tekstur
|
||||||
|
PANELIS
|
G0
|
G1
|
G2
|
G3
|
G4
|
TOTAL
|
|
1
|
5
|
4
|
4
|
5
|
4
|
22
|
|
2
|
4
|
4
|
4
|
3
|
4
|
19
|
|
3
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
18
|
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
17
|
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
20
|
|
6
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
19
|
|
7
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
19
|
|
8
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5
|
19
|
|
9
|
3
|
3
|
4
|
3
|
3
|
16
|
|
10
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
20
|
|
11
|
3
|
3
|
4
|
5
|
3
|
18
|
|
12
|
3
|
5
|
4
|
3
|
4
|
19
|
|
13
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5
|
19
|
|
14
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
18
|
|
15
|
5
|
5
|
2
|
4
|
4
|
20
|
|
16
|
3
|
4
|
3
|
4
|
5
|
19
|
|
17
|
4
|
3
|
5
|
5
|
4
|
21
|
|
18
|
4
|
3
|
2
|
2
|
4
|
15
|
|
19
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|
20
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
17
|
|
21
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
20
|
|
22
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
23
|
|
23
|
4
|
5
|
5
|
5
|
4
|
23
|
|
Total
|
84
|
86
|
87
|
92
|
88
|
437
|
|
Rata-Rata
|
3.652
|
3.739
|
3.783
|
4.000
|
3.826
|
|
Anova Tekstur
|
Sumber
|
db
|
JK
|
JKR
|
Fh
|
ft 5%
|
ft1%
|
|
Contoh
|
4
|
1.53
|
0.38
|
0.48
|
2.48
|
3.54
|
|
Panelis
|
22
|
18.80
|
0.85
|
|
|
|
|
Error
|
88
|
70.40
|
0.8
|
|
|
|
|
Total
|
114
|
50.07
|
|
|
|
|
Ket=Tidak
berbeda nyata
|
Penerimaan Keseluruhan
|
||||||
|
PANELIS
|
G0
|
G1
|
G2
|
G3
|
G4
|
TOTAL
|
|
1
|
3
|
4
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|
2
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
17
|
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|
4
|
4
|
3
|
4
|
4
|
4
|
19
|
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
20
|
|
6
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
18
|
|
7
|
4
|
4
|
4
|
4
|
3
|
19
|
|
8
|
3
|
5
|
4
|
5
|
5
|
22
|
|
9
|
3
|
4
|
4
|
3
|
3
|
17
|
|
10
|
4
|
2
|
4
|
3
|
4
|
17
|
|
11
|
4
|
4
|
3
|
4
|
2
|
17
|
|
12
|
4
|
3
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|
13
|
4
|
3
|
3
|
3
|
4
|
17
|
|
14
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
15
|
|
15
|
3
|
3
|
2
|
4
|
2
|
14
|
|
16
|
4
|
3
|
2
|
4
|
3
|
16
|
|
17
|
2
|
4
|
3
|
2
|
5
|
16
|
|
18
|
4
|
5
|
4
|
4
|
2
|
19
|
|
19
|
4
|
4
|
3
|
5
|
4
|
20
|
|
20
|
3
|
4
|
2
|
4
|
3
|
16
|
|
21
|
5
|
2
|
3
|
3
|
3
|
16
|
|
22
|
5
|
3
|
4
|
2
|
3
|
17
|
|
23
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
18
|
|
Total
|
86
|
81
|
76
|
81
|
77
|
401
|
|
Rata-Rata
|
3.739
|
3.522
|
3.304
|
3.522
|
3.348
|
|
Anova Penerimaan
Keseluruhan
|
Sumber
|
Db
|
JK
|
JKR
|
Fh
|
ft 5%
|
ft1%
|
|
Contoh
|
4
|
2.73
|
0.68
|
1.14
|
2.48
|
3.54
|
|
Panelis
|
22
|
15.13
|
0.69
|
|
|
|
|
Error
|
88
|
52.87
|
0.60
|
|
|
|
|
Total
|
114
|
70.73
|
|
|
|
|
Ket=Tidak Berbeda nyata










Tidak ada komentar:
Posting Komentar