Jumat, 19 Mei 2017

Pengenceran dan penanaman Mikroba



PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
            Pengenceran dan Penanaman Mikroba

Nama              : Bella Shania
Nim                 :J1A116030
Kelompok      :2(dua)
Shift                :1(satu)
Asisten            :Ika Gusriani, STP., MP
 Hirayati, S.Si

                                               


Nilai Laporan


Tanggal terima laporan dan Paraf asisten

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017

I.PENDAHULUAN
1.2  Latar Belakang
Menurut Schelgel (1994), sejumlah besar mikroorganisme yang tidak banyak tuntutan, tumbuh subur dalam larutan biak. Sebanyak-banyaknya mikroorganisme, masih memerlukan unsur-unsur lain, yakni lengkap, vitamin-vitamin dan senyawa tumbuhan lain. Suatu larutan yang dapat dibuat dari senyawa-senyawa kimia tertentu disebut media sintetik.

Menurut Pelczar (1986), media kimia tertentu yang dapat diperlukan untuk budidaya autotrof dan berguna untuk mendefinisikan persyaratan gizi autotrof, untuk budidaya heterotrof, digunakan media tertentu. Sebaliknya, beberapa bahan baku kompleks, seperti pepton, ekstrak daging dan ragi, mendukung pertumbuhan bakteri heterotrof. Agar dimasukan sebagai agen untuk memperkuat gizi.

Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroorganisme. Zat hara digunakan untuk pertumbuhan, sterilisasi, keperluan energy dalam metabolism dan pergerakan. Pembuatan media adalah bagaimana media dibuat untuk pertumbuhan mikroba. Pengenceran adalah proses dimana hasil kedua volumenya lebih besar. Sedangkan penanaman sendiri adalah pembiakan (Munir, 2004).

1.2 Maksud dan Tujuan
1.      Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran bertingkat suspense bertingkat
2.      Mengenal dan memahami teknik-teknik dan isolasi bakteri










II.TINJAUAN PUSTAKA
Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau penghantar. Media adalah bermacam-macam bahan yang diperlukan untuk menumbuhkan mikroba. Secara garis besar, kita dapat mengenal dua macam media, yaitu media umum dan khusus(Amelia, 2005).

Ada perbedaan sifat-sifat mikroba terhadap induk semangnya akan berpengaruh terhadap medium apa yang akan digunakan. Berdasarkan pada hal tersebut, media terbagi menjadi 2 golongan besar :
  • Media hidup, umumnya dipakai dalam laboratorium virology. Contoh : hewan percobaan.
  • Media mati, terbagi menjadi media padat, media setengah padat dan media cair.
Macam-macam medium ada 2 yaitu medium padat meliputi agar-agar lempengan, agar-agar miring dan tusukan gelatin. Sedangkan medium cair pada dasarnya dapat diperoleh dengan tidak mencampurkan agar-agar atau gelatin(Cahaya, 2011).

Pembuatan media NA menggunakan bahan utama beef ekstrak 5 gram, pepton 3 gram dan aquadest. Aquadest sebanyak 100 ml dibagi menjadi dua satu bagian untuk melarutkan beef ekstrak dan pepton dan sebagian lagi untuk melarutkan agar. Larutkan agar pada air tersebut dengan mengaduk secara konstan dan diberi panas. Dapat menggunakan kompor gas atau hot plate stirrer. Sebagian airnya lagi digunakan untuk melarutkan pepton dan beef ekstrak. Setelah keduanya larut, tuangkan ke larutan agar dan diaduk sampai homogeny. Setelah itu media dituang ke labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf (Dart 1996).

Pengenceran adalah suatu kegiatan untuk mengencerkan larutan yang bertujuan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapat dihitung yaitu antara 30-300 sel mikroba per ml. Pengenceran merupakan proses yang dilakukan untuk menurunkan atau memperkecil konsentran larutan dengan menambah zat pelarut ke dalam larutan, sehingga volume berubah (Freewebs 2011).


Macam Metode Penanaman beserta Kelebihan dan Kekurangan.Menurut Ada beberapa teknik penanaman, yaitu :
  1. Teknik penanaman dari suspensi yang merupakan lanjutan dari pengenceran bertingkat.
  2. Teknik penanaman dengan goresan (streak) bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke medium baru.
terpisah dengan adanya pengembangan koloni dipermukaan nutrisi plate agar, dimana koloni dipermukaan dapat diambil dengan jarum steril dan dipindahkan untuk memisahkan agar pada nutrient miring (Hadioetomo 1990).

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Hastowo 1992).

Teknik penanaman (inokulasi) merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi, dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Identifikasi biakan mikroorganisme sering kali memerlukan penanam biakan segar tanpa terjadi pencemaran.pemindahan mikroorganisme ini ilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama peminahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat,( Sumarsih 2003).

Sebelum benar-benar dilakukan proses kultur mikroorganisme, pertama kali kita harus mempertimbangkan bagaimana agar tidak terjadi kontaminasi. Mikroorganisme ada dimana-mana. Karena ukurannya yang sangat kecil, mereka mudah lepas dalam udara dan permukaan. Maka dari itu, kita harus mensterilisasikan medium kultur secepatnya setelah preparasi untuk pemindahan mikroorganisme siap dikontaminasikan, ini biasanya terbunuh. Bagaimanapun, itu sama pentingnya untuk tindakan pencegahan sampai penanganan berikutnya mediun kultur harus tetap steril. Demikian materi yang lain yang akan kontak  juga harus tetap terjaga kesterilannya (Sutedjo 1991).

Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi hingga kultur manipulasidan media kultur steril disebut teknik aseptik. Keunggulan itu dibutuhkan keberhasilan dalam laboratorium mikrobiologi, dan salah satu cara belajar dengan pendamping mikrobilogi. Kontaminasi udara paling sering menjadi masalah karena udara selalu kontak dengan partikel debu dan umumnya banyak komunitas mikroorganisme didalamnya.Ketika wadah dibuka maka segera ditangani agar tidak terkontaminasi dengan udara sekitar. Transfer aseptik pada kultur dari salah satu medium ke medium yang lain harus lihai dengan loop inokulasi atau jarum harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala api. Dalampertumbuhan kultur dibutuhkan tempat yang mudah dipindahkan ke permukaan agar datar,dimana pertumbuhan suatu koloni berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal (Dwijosaputro 1998)

III.METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun praktikum ini dilaksanakan pada :
   Hari/Tanggal  : Rabu 12 April 2017
   Waktu            : 08.00 sampai selesai
   Tempat           : Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi

3.2 Bahan dan Alat
1.      Alat
·         Erlenmeyer 250 ml
·         Batang Pengaduk
·         Tabung Reaksi
·         Rak Tabung Reaksi
·         Cawan Petri
·         Autoklaf
·         Oven
·         Pemanas Listrik/Hot plate stirrer
·         Pipet Polumetric
·         Bunsen
·         Botol Semprot Alkohol
·         Mortar
·         Inkubator
·         Vortekx
Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain : akuades, kapas, aluminium foil,plastic wrap, kertas pembungkus, tissue, kertas label, alcohol 70%, spritus.

3.3   
3.4  Skema Kerja
1.      Siapkan 5 gr bahan sampel, tumbuk engan menggunakan mortar sampai halus, masukkan kedalam larutan pengenceran aquades 45 mlyang sebelumnya telah disiapkan, godok/kocok sampai merata selanjutnya disebut sebagai pengenceran pertama 10-1
2.      Pipet 1 ml dari 10-1 kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pengenceran, selanjutnya disebut pengenceran kedua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir yaitu 10-5
3.      Ambil 1 ml pada pengenceran 10-5,  10-4 dan 10-3 tuang kedalam cawan petri kemudian ditambahkan media NA yang masih cair (±450C) lakukan secara duplo, kocok homogeny dan tunggu sampai memadat, setelah memadat balikkan cawan petri,inkubasi selama 2
4.       
5.      hari(metode tuang).
6.      Ambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 teteskan kedalam cawan petri yang telah berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan batang L yang telah di sterilkan atau dengan cara mengguyangkan keseluruhan permukaan media, lakukan secara duplo dan diinkubasi selama 2 hari (Metode Tabur).
7.      Lakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni.





IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 Data Pengamatan
Jumlah Koloni
                                             Pengenceran
10-3
10-4
10-5
Cawan petri pertama
Cawan petri kedua

4.2 Analisa Hasil
Cawan petri pertama Mikroba yang ada pada 10-3 berjumlah 12, 10-4berjumlah 5,dan 10-5tidak ada mikroba sama sekali.
Cawan petri kedua 10-3 terdapat 9 mikroba, 10-4 terdapat 2 jumlah mikroba, 10-5 tidak ada mikroba.

4.3 Pembahasan
            Dalam proses pengenceran dan penanaman mikroba dengan metode tuang bakteri yang digunakan dapat diperoleh dari medium cair maupun medium padat .Pengenceran dan penanaman mikroba kali ini menggunakan teknik dublo.Apabila digunakan bakteri dari suatu koloni pada medium padat maka sampel, Nasi gemuk perlu diencerkan terlebih dahulu.Apabila digunakan bakteri dari suatu koloni pada medium cair, pertama-tama menyediakan 4 tabung reaksi, 2 tabung reaksi bersih dan 2 tabung reaksi kotor tetapi disini cairannya berasal dari tabung reaksi pertama dan ukurannya diambil sama yaitu 1 ml.Kemudian masukkan kedalam yang sudah disterilkan selanjutnya masukkan juga Na agar yang ada di dalam labu erlenmeyer.
Cawan petri yang berisi campura tadi disterilkan juga denga spritus agar steril dan terhindar dari kontaminasi, aduk silang angka delapan supaya suspense bercampur dengan medium lalu tutup dengan kertas wrap beri kertas label 105,10-4,10—3 (Cawan petri pertama/cawan petri kedua) lakukan secara dublo.Masukkan dalam open dan di inkubasi selama 1-3hari.setelah itu amati hasil dari cawan  petri pertama 10-3 terdapat 12 mikroba, 10-4 terdapat 5 jumlah mikroba, 10-5 tidak ada mikroba.Kemudian cawan petri kedua 10-3 terdapat 9 mikroba, 10-4 terdapat 2 mikroba dan 10-5 tidak ada mikroba.

V.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.      Media adalah bermacam-macam bahan yang diperlukan untuk menumbuhkan mikroba.
2.      Dalam proses penanaman mikroba dengan metode tuang bakteri yang digunakan dapat diperoleh dari medium cair maupun padat.
3.      Pengenceran dan penanaman mikroba menggunakan teknik Dublo

5.2 Saran
Saran kepada praktikan agar lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat yang ada di lab.Dan disarankan kepada para praktikan di haruskan menggunakan masker dan sarung tangan supaya lebih aseptis.












DAFTAR PUSTAKA

Amelia, 2005. Isolasi dan Pengujian Aktifitas Enzim Amilase dan Protease Mikroba dari Terasi Asal Kalimantan Timur. Program Studi Biokima, FMIPA. IPB : Bogor

Cahaya, 2011. Mikroba dan Peranannya dalam Kehidupan. http://cahaya_timur.wordpress.com. Diakses pada 22-10-2011, 13:30 WIB.

Dart, 1996.Microbiology for the analytical cleanest. The royal society at the chemistry. Mc Graw hill Book : USA.

Dwijosaputro,1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan : Malang.

Freewebs, 2011. Berbagai Tekhnik dalam Mikrobiologi. http://freewebs.blogspot.com. Diakses 22-10-2010, 17:45 WIB.

Hadioetomo,1990. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT Gramedia : Jakarta.

Hastowo,1992. Mikrobiologi. Rajawali Press : Jakarta

Sumarsih, 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Universitas Jenderal Sudirman

Sutedjo,1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta.








LAMPIRAN

                           
5 gram sampel nasi uduk yang sudah ditumbuk.                    Timbangan


       
Tabung reaksi                                                              Medium Na

Tidak ada komentar:

Posting Komentar